Jika banyak orang berpikir lidah buaya (Aloe Vera) adalah tanaman yang bisa menyehatkan rambut, lain halnya dengan kelompok tani Mugi Lestari di Desa Tumanggal Kecamatan Pengadegan, Purbalingga. Dengan kreatifitasnya, mereka mengolah aloe vera menjadi camilan yang memanjakan lidah.
- Peringati HUT ke-8, Semen Gresik Gelar Sujud Syukur dan Santuni Anak Yatim
- Bappera Batang Buka 2.000 Rekening Pelajar untuk Edukasi Menabung
- Literasi Digital Perlu Ditingkatkan Untuk Dorong Perekonomian
Baca Juga
Juwarti, Sekretaris Poktan Mugi Lestari mengatakan ide untuk mengolah aloe vera menjadi camilan sejak bulan Maret 2021 dengan harapan bisa mengajak masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat dengan mengkonsumsi aloe vera. Saat ini Poktan Mugi Lestari bisa mendapatkan omset rata-rata 10 juta rupiah per bulan dari 15 macam produk olahan Aloevera.
"Olahannya ada stik, puding, teh, es krim, dodol, minuman, yang terbaru mie sama bakso aloe vera," ujarnya saat ditemui usai acara peresmian Bangsal Pengolahan Pasca Panen Hortikultura, Rabu (15/3) oleh Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi.
Dengan adanya Bangsal Pengolahan Pasca Panen Hortikultura tersebut diharapkan olahan Aloevera dari petani di Desa Tumanggal akan semakin baik dan maju lagi. Pemasaran produk olahan Aloevera Desa Tumanggal saat ini dalam masa perintisan secara online, dari kantor ke kantor dan hotel.
Bupati Tiwi mengapresiasi kreatifitas warga Desa Tumanggal dan juga memberikan bantuan dari Ditjen Hortikultura RI kurang lebih 400 juta rupiah untuk kemajuan Poktan Mugi Lestari.
"Karena pengolahan aloe vera di Tumanggal sudah baik, maka tidak salah pemerintah memberi bantuan ini berupa rumah produksi yang lebih baik lagi," pungkasnya.
- Cukup Dengan KTP, Petani Karanganyar Bisa Beli Paket Pupuk Non Subsidi Seharga Rp 270 Ribu
- Dari Demak: 350 Pohon Alpukat Aligator Siap Gebrak Pasar Nasional!
- Bangun Kemandirian Ekonomi, Gubernur Jateng Gandeng OJK