Wilujengan Surud Dalem Ingkang Sunuhun Kanjeng Sultan Agung Prabu Hanyokrokusumo digelar di Kraton Kasunanan Surakarta. Wilujengan yang digelar ini berbeda dibandingkan tahun sebelumnya, ditandai dengan dibukanya pintu utama Kori Kamendungan.
Acara digelar di Sasana Handrawina Kraton Kasunanan Surakarta, dihadiri ratusan undangan baik dari, sentono ndalem, abdi dalem, masyarakat umum.
Wilujengan Surud Dalem atau peringatan hari wafatnya Sultan Agung Hanyokrokusumo ini merupakan bagian dari tradisi Keraton yang diselenggarakan untuk mendoakan raja pertama Mataram Islam.
Acara wilujengan Surud Dalem Sultan Agung Hanyokrokusumo pertama kali digelar oleh keturunan Kraton Kasunanan Surakarta melalui Lembaga Dewan Adat (LDA) Kraton Surakarta pada tahun 2019 lalu.
Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Eddy Wirabumi, Ketua Eksekutif Lembaga Hukum Keraton Surakarta sampaikan hari ini menjadi hari yang baik untuk menghormati dan mengingat kembali dahulu Sultan Agung demikian luar biasa dan tersohor.
"Jadi spririt Sultan Agung inilah yang kita jadikan momen untuk membangkitkan kembali kebersamaan kita," jelasnya kepada wartawan, Kamis (8/8)
Yang mana saat itu Sultan Agung berani melawan kekuasaan yang sangat besar di Batavia, seharusnya trah Mataram juga harus bisa bangkit bersama-sama bersama seluruh keluarga besar," tandasnya.
Dalam wilujengan ini lanjut Kanjeng Wiro akan ada kirab dari perwakilan trah dari Paku Buwono II hingga Paku Buwono XIII menuju tempat acara di Handrawina. "Ada kirab perwakilan dari PB II hingga PB XIII," lanjutnya.
Seperti diketahui Sultan Agung merupakan salah satu Raja Kesultanan Mataram, pada masa kepemimpinannya Mataram menjadi kerajaan terbesar di Jawa dan Nusantara. Bahkan rasa cintanya pada bumi pertiwi dibuktikan dengan upayanya menyerang pemerintah VOC di Batavia dua kali pada tahun 1628 dan 1629.
- HTS HIMALIKA Ajari Siswa SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang Ngonten
- Malam Satu Suro, Kebo Bule dan Pusaka Kraton Solo di Kirab