Wisatawan Gagal Terbang Saat Nikmati Paralayang Kemuning Karanganyar

Wisatawan paralayang di Segoro Gunung Kemuning, Ngargoyoso, Karanganyar kini menjalani perawatan intensif di salah satu rumah sakit diduga gagal terbang.


Informasinya saat itu korban bernama Ima Yoanita (33) asal Jakarta bersama rombongan berjumlah 13 orang sedang menghabiskan waktu liburan panjang dengan menyewa sebuah villa di kawasan Kemuning

Suami korban Basit sampaikan usai mengunjungi lokasi wisata di wilayah tersebut mereka berkeinginan untuk menikmati paralayang dengan biaya Rp450 ribu/orang untuk sekali terbang.  

Alhasil pada Selasa (27/6) korban bersama keluarga menikmati wisata paralayang. Sebagian keluarga termasuk suami korban sukses melayang dengan paralayang tanpa kendala dan mendarat dengan baik. 

Hingga akhirnya korban Ima Yuanita melakukan penerbangan sekitar pukul 16.30 WIB. Saat itu menurut kondisi cuaca angin bagus karena awalnya parasut paralayang inatruktur dan istrinya bisa mengembang. 

Sayang saat di ujung landasan paralayang tersebut justru gagal terbang dan diduga tersandung bebatuan di titik akhir. Membuat keduanya terjatuh dan terbentur batu. 

Saat itu juga korban langsung dibawa ke rumah sakit di Solo untuk menjalani perawatan sebelum akhirnya dibawa ke Jakarta. 

"Dari semua keluarga yang naik, hanya paralayang istri saya yang gagal terbang. Kloter terbang terakhir sebenarnya anak saya, yang akhirnya batal karena insiden tersebut," jelasnya, Selasa (4/7). 

Keterangan dari Basit, sang istri mengalami cedera di kepala, tulang punggung, cidera lutut kaki dan termasuk luka sayatan di bagian dahi. 

"Saat ini menjalani pemulihan di rumah sakit di Jakarta," imbuhnya.

Dari pihak komunitas (paralayang) sigap dan aktif  membantu. Mulai mengantar ke rumah sakit hingga menjenguk korban. Dengan kejadian ini dirinya berharap bisa menjadi menjadi pembelajaran berbagai pihak baik pengelola maupun pemerintah setempat. 

"Ini merupakan olahraga yang ekstrim sehingga lebih mendapatkan perhatian khusus. Agar kejadian serupa tidak kejadian lagi," pungkasnya.