Benedictus Wahyu Sadewo, Manajer Program Ketenagakerjaan dan Kewirausahaan Kaum Muda Plan Indonesia, mengatakan dari 400 yang terjaring 'Program Go Invest In Real Life' (GIRL), 38 diantaranya telah mengantongi Nomor Induk Berusaha (NIB).
- Terjerat Narkoba 3 Pria di Blora Diamankan
- Manfaatkan Program Pemutihan Pajak Kendaraan, Ribuan Wajib Pajak Padati Samsat Purwodadi
- Jalan Wahid Hasyim Semarang Mulai Diterapkan Sistem Satu Arah
Baca Juga
Hal ini diungkap Wahyu Sadewo saat Workshop 3.0 Desiminasi 'Program Go Invest In Real Life' (GIRL) di Hotel Frontone Gosyen Hotel di Kota Salatiga, Selasa (5/3).
Hadir pula dalam kegiatan itu, perwakilan Ketua Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah (SPPQT) Muh Lisin, Kepala Dinas Pariwisata Kota Salatiga Yayat Nur Hayat, Perwakilan Bank Jateng, serta puluhan pelaku usaha muda di Jateng.
Lebih jauh Wahyu Sadewo menerangkan saat ini ada 40 kaum muda pelaku usaha dan 12 diantaranya akan dipresentasikan dalam GIRL 3.0 ini.
"Kami sudah memilih 40 dari 400 kaum muda untuk meningkatkan kapasitas usaha mereka menjadi usaha kecil dari Kabupaten Kota di Jateng. Progressnya saat ini, dari 40 kaum muda itu 38 telah mendapatkan NIB dan dan telah mendapatkan program kontrak," terangnya.
Dengan support, pendampingan sehingga kaum muda dapat membangun visi 10 tahun kedepan seperti apa, Plan International akan mendampingi mulai dari mengembang produknya, kualitas hingga dihubungkan ke Perbankan.
"Harapannya dapat bersinergi dan berkelanjutan dari program sebelumnya," imbuhnya.
Tercatat, saat ini telah ada 12 program kontrak yang dikawal Plan Indonesia dalam GIRL. Dan hari ini, kembali ada 15 program kontrak baru lagi dengan dunia usaha dari satu tahun terakhir dan akan berakhir bulan April 2024 mendatang.
Ia menerangkan, sejak tahun 2021 program GIRL 2.0 dilaksanakan untuk membimbing 225 kaum muda. Dan berjalannya waktu hingga tahun ini, telah merangkul
Melalui program GIRL 3.0 ia yakin mampu membuktikan bahwa pelaku usaha muda mampu berinovasi dan menghasilkan berbagai ide bisnis, termasuk dengan mempertimbangkan aspek gender yang penting untuk memastikan kesetaraan pada akses ekonomi bagi kaum muda.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Kota Salatiga Yayat Nurhayat daerah sekarang ternyata wisata alam itu menempati rangking keempat yang ada di Indonesia wisata yang pertama adalah kuliner atau gastronomi kebetulan Salatiga menjadi gastronomi ketiga di Indonesia dan ini menjadi peluang yang kedua baru budaya
Sehingga Dinas Pariwisata Kota Salatiga posisinya sebagai upaya merangkul sejumlah pihak termasuk dinas koperasi karena kami tidak bisa terpisahkan.
"Kami yakin, mempersiapkan mental wirausaha itu sangat lama dan tidak instan. UMKM itu penyakitnya cuman satu yaitu ingin memisahkan. Wirausaha dalam memisahkan keuangan orang-orang yang sudah sukses akan berbeda.
"Yang kedua adalah tentang brand. Karena, membangun Brands di kota Salatiga kita masterkan yang pertama ada yang namanya produk heritage," imbuhnya.
Tujuan utama dari kuliner heritage oleh Dinas Pariwisata Kota Salatiga, terus didorong karena menjadi incaran dunia. Termasuk dalam hal mendorong Haki, Dinas Pariwisata Kota Salatiga terus mengawalnya karena banyak daerah yang berusaha untuk mengeklaim.
Karena, kalau memiliki brand akan mampu menarik baik lokal dan internasional. Dengan membangun trust/ kepercayaan tentunya akan mudah meluaskan jaringan.
Sebagai informasi, Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) Plan International telah bekerja di Indonesia sejak 1969 dan resmi menjadi Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) pada 2017.
Indonesia Plan sejauh ini memperjuangkan pemenuhan hak anak dan kesetaraan bagi anak perempuan.
Plan Indonesia mengimplementasikan aktivitasnya melalui empat program, yaitu Perlindungan dan Tumbuh Kembang Anak, Kesehatan dan Agensi Remaja, Ketenagakerjaan dan Kewirausahaan Kaum Muda, serta Kesiapsiagaan Bencana dan Respons Kemanusiaan.
Indonesia Plan ada di 7 provinsi, termasuk di Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, dengan target untuk memberdayakan 1 juta anak perempuan.
Selain itu, Plan Indonesia juga membina 36 ribu anak perempuan dan laki-laki di Nusa Tenggara Timur.
- Bupati dan Wakil Bupati Rayakan Idulfitri di Batang
- Terjunkan 65 Jeep, IOF Pengcab Salatiga Baksos Bareng Pangdam IV/ Diponegoro
- Kurban Kerbau Budaya Toleransi Sunan Kudus Diapresiasi Penjabat Bupati Kudus