Yordan, Siswa SD Cebongan 02 "Prajurit Kera" Tampil di 'Flash Mob' Hari Tari se-Dunia di Salatiga

Tampil lincah, gesit, Maharsi Yordan, siswa SD Negeri Cebongan 02 mengomandoi' aksi kreatif 'Flash Mob' memperingati Hari Tari se-Dunia, yang dipusatkan Alun-Alun Pancasila, Minggu (30/4).


Dibawah kokohnya Tugu Monumen Tiga Pahlawan asal Salatiga, Maharsi Yordan tampil memukau ditengah acara yang balut 'Car Free Day'.

Dihadiri ratusan masyarakat Salatiga, Kabupaten Semarang dan sekitarnya 'Car Free Day' ini juga melibatkan pelaku usaha UMKM, dan dimeriahkan kehadiran langsung Pj Wali Kota Salatiga Sinoeng N Rachmadi serta pelaku tari di Salatiga.

Jauh dari gengsi, Sioeng meniru gerakan Maharsi Yordan semirip mungkin. Sesekali ia kewalahan serta berhenti beberapa kali untuk menghela napas dan tersenyum renyah.

Bocah kelas 5 SD menginjak usia 11 tahun ini, terlihat gagah membawakan Tari Wanara Lalung menceritakan peperangan Subali dan Sugriwa dengan tokoh kera dalam Pewayangan.

Tergabung dalam Sanggar Hasthaswana dibawah asuhan Imam Kristianto,. S.n., M.S., Yordan sendiri merupakan putra tunggal dari seorang Bhayangkara Bripka Dhukut. S anggota Polres Salatiga, bertugas di Polsek Tingkir, serta Ibu Livianki, S. Kep Ners sosok Perawat RSUD Salatiga, Yordan sukses memukau penonton dari berbagai lapisan masyarakat.

Kepada awak media, Yordan mengaku persiapan yang ia lakukan berlatih sedikitnya lima kali pertemuan.

"Persiapan saya berlatih lima kali. Saya memang suka menari sejak kecil," ungkap Yordan.

Dengan percaya diri, bocah gempal ini ingin melestarikan kebudayaan khususnya tarian tradisional agar tidak terkikis jaman.

Di tempat yang sama, Wido Muwardi Ketua Umum Dewan Kesenian Kota Salatiga menambahkan kegiatan 'Flash Mob' memperingati Hari Tari se-Dunia 2023 ini melibatkan 10 sanggar.

"Kami melibatkan 60 sampai 80 personil penari dari berbagai Sanggar di Salatiga. Dalam Flash Mob ini kami mengerahkan segenap kekuatan yang ada yaitu dari 10 komunitas sanggar dan komunitas kebudayaan berbagai unsur," akunya.

Diakuinya, kegiatan ini adalah pertama kali dalam satu 'frem' kebersamaan dengan Pemkot Salatiga, khususnya Dinas Pariwisata.

"Kebersamaan dari sanggar-sanggar inilah yang sungguh sangat mengesan. Kami berharap di tahun depan atau di event-event kegiatan berikutnya semua sangat bisa bersatu bersama-sama untuk memeriahkan dan mengangkat Kota Salatiga," ujarnya.

Yang membuat bahagia Pensiunan ASN Pemkot Salatiga ini, peringatan Hari Tari se-Dunia ini juga menampilkan Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia-Salatiga, Wanita Berkebaya Salatiga hingga Tarian Modern.

Sementara Pj Wali Kota Salatiga Sinoeng N Rachmadi mengapresiasi kegiatan 'Fles Mob' memperingati Hari Tari se-Dunia.

"Ini wujud kecintaan warga Salatiga terhadap Kesenian. Dan Pemkot Salatiga mengakomodir dan menyediakan 'panggung' bagi pelaku-pelaku Kesenian," tandas Sinoeng.

Jika perlu, Sinoeng tidak keberatan jika kegiatan masyarakat termasuk berkesenian di Salatiga digelar tiap Minggu karena UMKM pun terlibat di dalamnya.

"Diharapkan pelaku UMKM yang ikut terlibat menggelar dagangannya dapat  menghidupkan perekonomian Kota Salatiga," pungkasnya.

Ditambahkan Pelatih Tari dari Sanggar Hasthaswana Imam Kristianto,. S.n., M.S., kegiatan 'Fles Mob' Hari Tari se-Dunia di Salatiga ini merupakan inisiatif pecinta tari di salatjga hingga akhirnya komunikasikan ke Dewan Kesenian Salatiga.

"Yang terlibat 60-80 penari dari berbagai profesi diantaranya tenaga kebersihan di Dinas Lingkungan Hidup Kota Salatiga, guru, ASN, siswa mulai SD-SMA dan guru seni Tari," terang Imam.

Dari pantauan, untuk melancarkan momen Car Free Day dan pameran UMKM di Alun-alun Pancasila, Polres Salatiga menutup sejumlah ruas jalan menuju Alun-Alun Pancasila.

Bersama TNI, Satpol PP dan Dishub melaksanakan rekayasa arus lalu lintas dengan mengalihkan arus lalu lintas yang menuju Alun-Alun Pancasila sejak pukul 06.30 WIB.

Penutupan jalan atau pengalihan arus dilaksanakan di beberapa titik yaitu simpang empat Surabaya Motor, SPBU Jalan Brigjen Sudiarto, Jalan Tentara Pelajar dan simpang tiga Kemuning.