Disnakertrans Kab Tegal Gandeng Konsultan Psikologi Petakan Minat Bakat

Masuk Peringkat Tiga Pengangguran Tertinggi se-Jateng
Ratusan buruh pekerja pabrik di Kabupaten Tegal mengikuti Hari Peringatan Buruh Internasional di Taman Rakyat Slawi dengan berbagai gelaran lomba. Diantaranya lomba senam sehat. Kamis (1/5). Sofia/RMOLJateng
Ratusan buruh pekerja pabrik di Kabupaten Tegal mengikuti Hari Peringatan Buruh Internasional di Taman Rakyat Slawi dengan berbagai gelaran lomba. Diantaranya lomba senam sehat. Kamis (1/5). Sofia/RMOLJateng

Tahun ini, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tegal memutuskan untuk tidak menggelar Slawi Job Fair pada perhelatan HUT Kabupaten Tegal seperti tahun-tahun sebelumnya. Alasannya, kegiatan tersebut dinilai kurang maksimal dalam mengatasi permasalahan pengangguran.


"Sebagai gantinya, kita fokus mengalihkan pada pengembangan minat dan bakat siswa dengan menghadirkan Biro Konsultan Psikolog, guna memberikan arahan karier bagi pelajar tingkat akhir dari berbagai SMK," kata Plh Kepala Bidang Hubungan Perindustrian kepada RMOLJateng, kemarin.

Kegiatan pengembangan minat dan bakat masih dalam Pilot Project yang nantinya akan diikuti oleh 100 siswa dari Siswa SMK Se Kabupaten Tegal, di mana masing-masing sekolah mengirimkan 10 perwakilan siswa.

"Nanti untuk Acara rencana teknisnya di SMK Negeri 1 Slawi. Dengan mengenali potensi dan minat mereka sejak dini, tentu diharapkan lulusan SMK ke depan dapat bekerja sesuai dengan bidang yang benar-benar mereka kuasai dan minati," ujarnya.

Kegiatan ini juga menjadi salah satu upaya strategis untuk menekan angka pengangguran di Kabupaten Tegal.

Sebab, berdasarkan data BPS saat ini tercatat pengganguran usia produktif mencapai sekitar 70 ribu orang yang menduduki peringkat ke-3 se Jawa Tengah.

Ironisnya, meskipun angka pengangguran tergolong tinggi, Kabupaten Tegal justru memiliki banyak lowongan pekerjaan yang belum terisi.

Hal ini mendorong berbagai pihak untuk mencari titik permasalahan mendasar.

"Apakah karena ketidaksesuaian kompetensi tenaga kerja dengan kebutuhan industri, atau karena kurangnya informasi dan pembinaan/kurangnya pemetaan Passion bakat minat sejak dini," ujarnya.

Program minat bakat sebelumnya pernah di laksanakan pada tahun 2003 lalu.

"Mudah-mudahan Pilot Project yang akan dilaksanakan memberikan kontribusi yang positif bagi anak dan bukan hanya itu saja, namum guru BP (Bimbingan Penyuluhan) mengarahkan siswanya pada bimbingan penggalian bakat potensi minat siswanya," pungkasnya.

Dengan adanya Project Pilot dari program pemerintah pengembangan minat dan bakat ini, diharapkan muncul solusi konkret yang mampu menjembatani kebutuhan pasar kerja dan potensi para lulusan SMK di Kabupaten Tegal.