Partai Bulan Bintang (PBB) belum menentukan sikap di Pilpres 2019 mendatang. Sebagai partai Islam, PBB akan menuruti perintah ulama dalam mengambil keputusan.
- PKS: Prabowo Belum Meminang AHY
- Dico Didapuk DPP Jadi Bacalon Wali Kota, DPD Golkar Semarang: Belum Ada Surat Rekomendasi
- Gencar Safari Politik, PDI-P Karanganyar Giliran Sambangi DPD PAN
Baca Juga
Namun demikian, hasil ijtima yang dilakukan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (Ulama) beberapa minggu lalu ternyata tidak dilakukan oleh partai-partai yang berada dalam koalisi keumatan, yakni Gerindra, Demokrat, PKS, dan PAN.
Koalisi ini tidak menggubris rekomendasi dua cawapres yang diajukan ulama, yakni pendakwah Ustaz Abdul Somad dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufrie. Koalisi justru menunjuk kader Gerindra yang juga Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.
Sementara di kubu sebelah, capres petahana Joko Widodo yang tidak dikomando ulama manapun, justri memilih seorang ulama. Jokowi memilih Ketua Majelis Ulama Indonesia dan Rais Aam PBNU, KH Ma’ruf Amin.
Hal ini yang kemudian membuat PBB masih di tengah dan belum menentukan sikap.
Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra menilai bahwa pihaknya kesulitan untuk menyangkal keulamaan yang disandang Kiai Ma’ruf. Yusril yakin semua umat Islam sepakat bahwa Kiai Ma’ruf merupakan ulama.
Siapa di antara umat Islam Indonesia yang berani mengatakan bahwa Kiai Ma’ruf Amin bukan ulama?" tanyanya, sebagaimana keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (11/8).
Atas alasan itu, Yusril meminta agar Ijtima Ulama jilid II yang telah diserukan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab memberi kejelasan tentang posisi keulamaan Ma’ruf Amin dan sikap yang harus diambil oleh umat.
Kami, PBB manut kepada para ulama," tukas pakar hukum tata negara itu.
- Mohammad Saleh, Calon Tunggal Ketua DPD Partai Golkar Jawa Tengah 2025-2030
- Supir Angkot Deklarasi Dukung Lilis-Zaeni
- Jalan Kaki Sejauh Tiga Kilometer, Paslon Dari PDI-P Daftar Ke KPU