Zona Covid-19 Antara Pusat-Daerah Berbeda, Yuliyanto : Karena Delay Input Data Saja

Adanya perbedaan informasi terkait zona Covid-19 antara Pemerintah pusat dan Pemerintah daerah cukup membuat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Salatiga kebingungan.


Adanya perbedaan informasi terkait zona Covid-19 antara Pemerintah pusat dan Pemerintah daerah cukup membuat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Salatiga kebingungan.

"Cuma karena delay input data saja," tandas Wali Kota Salatiga Yuliyanto saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (19/5).

Sebelumnya, di sejumlah media online nasional tersebar informasi yang bersumber dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Pusat yang mencatat perkembangan wilayah dengan risiko penularan tinggi atau zona merah di Pulau Jawa hanya tersisa di Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta dan Kota Salatiga dalam sepekan terakhir.

Berdasarkan data perkembangan terakhir Satgas Covid-19 per 16 Mei 2021, terdapat total 7 kabupaten/kota yang masuk zona merah. Jumlah daerah yang masuk zona merah pada pekan ini berkurang dibanding data pekan lalu yang mencatat 12 wilayah zona merah.

Adapun 7 kabupaten/kota yang tercatat masuk zona merah sepekan terakhir yakni; Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta dan Kota Salatiga, Jawa Tengah.

Menyikapi hal itu, Wali Kota menilai perbedaan zona kemungkinan mengambil sumber Satgas Covid-19 pusat per 16 Mei 2021 padahal untuk data satgas Covid-19 Salatiga per 17 Mei 2021.

"Untuk Kota Salatiga sudah masuk zona oranye, kemungkinan ada kesalahan atau keterlambatan input jadi yang benar adalah Salatiga sudah masuk zona oranye," sebut Yuliyanto.

Yuliyanto kembali menyebut, jika pihaknya tidak perlu melakukan klarifikasi data ke pusat.

Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Salatiga Dance Ishak Palit yang juga Ketua DPRD Salatiga menambahkan, kondisi Salatiga berada di zona Oranye berdasarkan penilaian antara 1,81 - 2,40.

"Posisi terkini Kota Salatiga per tanggal 17 Mei 2021 berada di Zona Oranye dengan 14 indikator nilainya 2,1," papar Dance.

Kepala DKK Salatiga dr Zuraidah MKes, menyatakan, meski sempat PPKM Mikro mencatat di dua kelurahan di Salatiga berada di zona merah, namun kemudian selesai dengan dilakukan tracing dan menunggu proses selesai isolasi.

"Kasus Minggu menurun, serta tingkah kematian Minggu terakhir juga menurun," ujarnya. [sth]