1.000 Dosis Vaksin Pertama Habis Dalam 30 Menit

Vaksinasi dosis pertama dibuka di Balaikota Semarang untuk kategori usia 12 Tahun keatas. Sebanyak 1.000 dosis vaksin Sinovac diberikan bagi warga ber KTP Semarang yang sudah emndaftar melalui victori.semarangkota.go.id.


Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M. Abdul Hakam, membuka vaksinasi V1 di Balaikota secara mendadak, yakni Rabu (25/8) pagi tadi. Menurutnya baru saja dibuka pendaftarannya, berselang 30 menit saja kuota 1.000 dosis vaksin sudah habis.

"Pagi tadi kami langsung gerak cepat untuk membuat pengumuman adanya V1 di Balaikota, dan kami siapkan e-kupon yang disiapkan per jam nya, dan hanya dalam waktu 30 menit setelah pendaftaran dibuka langsung habis kuota nya," kata Hakam kepada RMOL Jateng, Rabu (25/8).

Hakam menyebut karena masih ada sisa stok lebih dari 1.000 vaksinlah, yang membuat pihaknya secara mendadak membuat pengumuman adanya vaksinasi pertama di Balaikota.

"Rencana kami sejak kemarin di Holy dna Balaikota untuk suntikan V2 tapi ternyata Holy baru 1.600 kuotanya dan Balaikota baru 776, sehingga masih ada 1.000an dosis yang bisa dimanfaatkan untuk masyarakat yang ber KTP kota Semarang untuk vaksin V1," bebernya.

Kuota vaksin yang ada di Balaikota kali ini menjangkau juga para pelajar diatas 12 tahun yang belum mendapat jatah vaksin dari sekolah masing-masing. Terlebih vaksin sinovac lebih cocok untuk masyarakat di bawah 18 tahun karena terbilang lebih ringan dibanding Astrazeneca maupun Moderna.

Salah seorang pelajar, Devia, yang mengikuti vaksinasi dosis pertama di Balaikota ini mengaku senang bisa mendapat suntikan vaksin. Pasalnya, sekolahnya belum mendapat kuota vaksin bagi pelajar hingga saat ini.

Devia yang duduk di kelas 11 SMA YSKI Semarang, mengaku ingin segera bisa masuk sekolah dan belajar secara tatap muka. Dengan mendapatkan vaksin ini, dirinya percaya akan lebih aman jika akan pergi kemanapun.

"Pengen segera bisa sekolah lagi, dan bisa aman, kalau mau kmain ke mal juga sudah boleh," kata Devia.

Senada dengan Tania, murid kelas 10, dirinya juga merasa senang bisa mendapat vaksin meski harus mengantri lebih dari satu jam.

"Tadi antri disini dari jam 10 pagi, akhirnya dapat vaksin, jadi imun bisa nambah juga, dan nanti bisa sekolah tatap muka," terang Tania.