141 Kilometer Jalan Kabupaten Batang Dalam Kondisi Rusak

Ratusan kilometer jalan kabupaten Batang dalam kondisi rusak sedang hingga berat. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Batang, Nursito.


Ia merinci, panjang jalan yang rusak yaitu 141 kilometer dari 552 kilometer. Angka itu setara 26 persen dari seluruh panjang jalan kabupaten.

"Jadi sekitar 74 persen jalan kabupaten Batang dalam kondisi baik. Kami menargetkan, pada 2022, sekitar 80 persen jalan dalam kondisi baik," kata pria berkacamata itu di kantornya, Selasa (9/11).

Nursito menyebut target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) kabupaten Batang 84 persen. Ia yakin angka itu tercapai di akhir tahun.

Kepala Bidang Jalan dan Jembatan, DPUPR Batang, Endro Suryono memastikan pada 2022 mendapat Dana Alokasi Khusus (DAK) peningkatan jalan. Nilai DAK pada 2022 mencapai 32 miliar.

Rincian perolehan DAK yaitu DAK penugasan senilai Rp 10 miliar dan DAK Reguler Rp 21 miliar. Angka itu jauh lebih besar dari DAK 2021 yang berada di angka Rp 25 miliar.

"Bedanya, DAK Reguler itu peningkatan untuk konektivitas jalan nasional, lalu yang mendukung sektor pertanian, perekonomian dan pendidikan," jelasnya.

Lalu, DAK penugasan untuk peningkatan jalan yang berhubungan dengan food estate. Dalam arti lain, pembangunan jalan harus mendukung kegiatan pertanian. 

"Untuk perhitungan kebutuhan total agar 100 persen jalan di Batang baik, paling tidak butuh Rp 141 miliar. Perhitungannya 1 kilometer setara Rp 1 miliar," jelasnya.

Selain DAK, pihaknya juga mengajukan bantuan keuangan dari pemerintah provinsi Jawa Tengah. Pihaknya mengajukan Rp 30 miliar, tapi belum tahu nominal kepastian pencairan.

Untuk jalan Bawang Ndeles yang longsor, pihaknya hanya melakukan penanganan sementara. Tebing di pinggir jalan dipasangi trucuk bambu agar tidak longsor lagi.