2 OPD Di Kendal Diduga Telah Melakukan Rekayasa Anggaran

Sejumlah Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kendal diduga telah merekayasa anggaran dan akibatnya terjadi defisit anggaran.


OPD, menjadi kabar mengejutkan bagi bupati Kendal.  Pihaknya tengah meneliti terkait detil alasannya.

"Hal itu mengejutkan saya juga mendapatkan informasi ada salah satu dinas yang tidak menganggarkan 12 bulan terkait dengan biaya rutin dan itu lagi kita teliti. Kalau itu perintah kan seharusnya merata di semua OPD. Kalau hanya satu kan ini harus diteliti lebih detil. Ini juga informasi yang baru bagi saya," jelasnya. 

Dico akan melakukan pengecekan kepada Inspektorat dan Baperlitbang karena perencanaan ada di Baperlitbang dan TAPD yang menyebabkan defisit anggaran Rp 33 miliar.

“Ya nanti Inspektorat akan kita cek dan Baperlitbang juga akan kita cek. 

Karena perencanaan ada di Baperlitbang dan TAPD yang menyebabkan defisit anggaran Rp 33 miliar,” terangnya. 

Dico menganggap kalau memang ada rekayasa anggaran diduga adanya sistem yang salah dan OPD yang nakal. 

“Kalau temuan itu benar dan terbukti berarti ada sistem yang salah dan OPD yang nakal,” pungkasnya.