- HPN 2025, Menbud Fadli Zon: Bukan Hanya Mengabarkan Tapi Mendidik Dan Mengajar
- Puncak Acara HPN 2025 Di Banjarmasin Dihadiri Undangan Penting
- Nusron Wahid: Gedung Kementerian ATR/BPN Kebakaran Karena Technical Error
Baca Juga
KUDUS - Tepat pada penanda Tahun Kabisat di Kabupaten Kudus telah lahir 20 bayi. Semuanya dalam kondisi sehat. Proses kelahiran puluhan bayi ini istimewa karena mereka dilahirkan tepat pada 29 Februari yang hanya muncul setiap empat tahun sekali.
Dengan artian, para bayi yang dilahirkan pada tanggal 29 Februari, hanya bisa merayakan hari ulang tahun mereka dalam rentang waktu empat tahun sekali. Kelahiran bayi-bayi mungil di penanda Tahun Kabisat ini terjadi di Rumah Sakit (RS) Aisyiyah Kudus dan beberapa rumah sakit lainnya di Kudus.
Dari 20 bayi yang dilahirkan pada penanda Tahun Kabisat kali ini, terdapat bayi kembar yang dilahirkan secara operasi caesar.
Bayi kembar tersebut berjenis kelamin perempuan yang merupakan putri dari pasangan Nurul Khamdi (27) dan Ita Nurhalimah (27).
Pasutri asal Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog Kudus ini, mengaku tak menyangka jika putri kembarnya lahir bersamaan dengan penanda Tahun Kabisat. Sebab berdasarkan hari perkiraan lahir (HPL), keduanya masih memerlukan beberapa minggu lagi untuk proses persalinan.
Namun, karena pecah ketuban saat di rumah, maka ini membuat Ita Nurhalimah harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan persalinan secara operasi.
"Alhamdulillah sehat, tadi pagi ada ketuban pecah dan kontraksi, akhirnya operasi anaknya kembar cewek semua. Kami sangat bersyukur dan tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata," ujar Ita saat masih menjalani perawatan di RS Aisyiyah Kudus, Jumat (01/03).
Kegembiraan serupa juga diungkapkan Fitria Novianti (27) yang proses kelahiran anaknya bertepatan pada 29 Februari 2024. Ia mulai masuk di RS Aisyiyah Kudus sekira pukul 02.00 dini hari. Saat itu, dirinya sudah dalam kondisi pembukaan tiga.
Fitria mengaku melahirkan anak laki laki keduanya sekitar jam 09.00 pagi pada Kamis 29 Februari 2024. Proses persalinan yang bertepatan dengan penanda Tahun Kabisat itu, memang diluar perencanaannya.
“Hari persalinan ini maju dari jadwal hari perkiraan lahir (HPL). Awalnya jadwal HPL tanggal 14 Maret. Kemudian saat diperiksa HPL lagi, ternyata maju pada tanggal 5 Maret. Jika dibanding proses bersalin anak pertama, Fitria mengakui bahwa proses yang kedua tersebut cukup membutuhkan ekstra tenaga,” paparnya.
Sementara itu, Humas RS Aisyiyah Kudus, Mutik menjelaskan, sebanyak sembilan bayi lahir pada 29 Februari 2024, empat diantaranya lahir secara normal. Sedangkan untuk operasi tidak ada permintaan orang tua pada momen ini. Kelimanya memang karena permintaan dokter dengan berbagai pertimbangan.
"Memang hari ini tidak ada permintaan SC (caesar). Semua indikasi dokter. Untuk kembar berat badan 28.050 gram dan yang satu 29.000 gram. Sama-sama jenis kelamin perempuan," jelasnya.
Kelahiran bayi di penanda Tahun Kabisat, tidak hanya terjadi di RS Rumah Aisyiyah saja. Tercatat empat rumah sakit lainnya ada bayi lain yang lahir tepat pada 29 Februari di Kudus. Sehingga secara total ada 20 bayi yang lahir normal mau pun melalui operasi Caesar tepat di Kudus.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Unit Rung Bersalin RS Aisyiyah Kudus, Ira Fitria Sari menambahkan, mengatakan, tiga bayi lahir pada Kamis 29 Februari 2024. Dua diantaranya lahir dengan spontan atau normal, sementara satu bayi lainnya lahir SC.
“Yang satu, Caesar karena tensi ibunya tinggi. Jadinya dikhawatirkan kejang. Makanya harus dilakukan tindakan akhiran kehamilan untuk menolong keselamatan ibu dan bayinya,” kata Ira.
- HPN 2025, Menbud Fadli Zon: Bukan Hanya Mengabarkan Tapi Mendidik Dan Mengajar
- Meutya Hafid Mewakili Indonesia Di AIAS, Apa Yang Akan Dibawa Ke Meja Pertemuan?
- Kadar Lusman Ketua DPRD Kota Semarang: Titip Pekerjaan Penting Kepada Wali Kota Baru