Jadi Kepala BI Solo, Dwiyanto Cahyo Sumirat Punya 'PR' Jaga Inflasi

Serah terima jabatan Kepala KPwBI Solo  dari Nugroho Joko Prastowo pada Dwiyanto Cahyo Sumirat. Almira Nindya/Dok.RMOLJateng
Serah terima jabatan Kepala KPwBI Solo  dari Nugroho Joko Prastowo pada Dwiyanto Cahyo Sumirat. Almira Nindya/Dok.RMOLJateng

Dwiyanto Cahyo Sumirat resmi dilantik sebagai Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Solo, Jumat (1/3). Tugas utama yang diembannya adalah menjaga inflasi daerah di Kota Solo.


Pasalnya Kota Solo termasuk mumpuni dalam menjaga inflasi daerah. Hal tersebut dibuktikan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Solo, menjadi yang pertama di antara kota di Indonesia yang pernah menerima penghargaan atau award dari Pemerintah Pusat.

Seperti disampaikan Deputy Kepala Bank Indonesia Doni Primanto Juwono yang menilai kota Solo sangat jago mengendalikan inflasi.

"Dulu inflasi Solo sempat mencapai 7 persen (YoY), dan kini sudah terkendali menjadi 3 persen. Namun ini pun masih dianggap terlalu tinggi, sehingga harus terus dijaga," kata Dony, saat acara serah terima jabatan Kepala BI Solo, di KwBI Solo, Jumat (1/3). 

Karena itu, Doni selaku Deputy Kepala Bank Indonesia berpesan agar Dwiyanto harus mampu berkontribusi besar untuk Kota Solo dengan konsep 4 K, yakni menjaga ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif.

Doni mengapresiasi Kota Solo di tengah kondisi ekonomi global yang galau, masih mampu mengalami pertumbuhan, bahkan lebih tinggi dari angka nasional. Selain itu, angka inflasi juga terkendali.

Diketahui, Kepala KwBI Solo, Dwiyanto Cahyo Sumirat sebelumnya menduduki jabatan Kepala Perwakilan BI Sulawesi Tengah, di Palu. 

Sedangkan pejabat lama, Nugroho Joko Prastowo dipromosikan menjadi Kepala Grup Sektor Keuangan di Departemen Kebijakan Makropudensial.