Primkopti Handayani Salatiga Siap Menjadi 'All Taker'

Ketua Puskopti Jawa Tengah, H. Sutrisno Supriantoro, S.E., Rapat Konsolidasi Puskopti Jawa Tengah, di Kantor Primpkopti Handayani Salatiga, Senin (11/12). Foto : Erna Yunus B
Ketua Puskopti Jawa Tengah, H. Sutrisno Supriantoro, S.E., Rapat Konsolidasi Puskopti Jawa Tengah, di Kantor Primpkopti Handayani Salatiga, Senin (11/12). Foto : Erna Yunus B

Ketua Puskopti Jawa Tengah, Sutrisno Supriantoro, menyebut Primkopti Handayani Salatiga siap menjadi 'All Taker' dan pembeli kedelai petani.


Hal ini disampaikan Sutrisno Supriantoro di tengah perjanjian Kerjasama Puskopti Jawa Tengah dengan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) dan Bank Mandiri Jateng & DIY serta Primkopti Handayani di Salatiga, Senin (11/12).

Kerjasama ini juga dibalut juga dibalut Rapat Konsolidasi Puskopti Jawa Tengah, di Kantor Primpkopti Handayani Salatiga.

Dikatakan Sutrisno, jika kerja sama ini sangat disambut baik oleh Ketua KTNA Jawa Tengah, Ahmad Sofyan, sehingga dapat terealisasi dengan cepat.

"Ini berawal dari pengurus KTNA Jawa Tengah pak Naji itu hadir di Kopti, saya menyampaikan kalau begitu gimana kami dari Puskopti, Primkopti ini siap menjadi 'all taker', menjadi pembeli kedelai petani. Lalu disambut baik dan langsung dadakan rapat dalam waktu seminggu ya pak ketua, juga terakhir ini," ucapnya.

Begitu pula dengan rencana kerjasama dengan Bank Mandiri yang merupakan satu momentum yang datang sangat sesuai.

"Ini juga tidak mengira yang namanya Direktur Bank Mandiri itu malamnya itu WA saya, pak Tris draft-nya kerjasama saya kirim. 'Ndilalah' ya kebetulan ini dari Bank Mandiri juga ingin kerjasama, artinya beliau dari pembiayaan siap mem-backup," terangnya.

Sementara itu, Desy Arijani, Kabid Kelembagaan yang mewakili Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah, memberikan apresiasi kepada langkah Puskopti Jawa Tengah dan juga Pemerintah Kota Salatiga dalam menangani harga kedelai yang tidak stabil ini.

"Kondisi di lapangan saat ini pastinya dihadapkan dengan tantangan fluktuasi harga kedelai. Indikasi penurunan jumlah pasokan potensi pasar yang beragam serta faktor-faktor lain yang belum dapat diprediksi," terangnya.

Peran Puskopti Jawa tengah sangat dibutuhkan para anggotanya. Harapannya, usaha para pengrajin tahu tempe harus tetap berjalan lancar dan terus berkembang.

Dan ia juga sangat berterima kasih terutama di Kota Salatiga. "Adanya bantuan subsidi harga untuk koperasi tahu tempe dan itu belum pernah ada program seperti ini di Kabupaten Kota di Jawa Tengah," imbuhnya.

Penandatanganan Perjanjian Kerjasama ini juga disaksikan Penjabat Wali Kota Salatiga, Sinoeng N. Rachmadi.

Sinoeng menyampaikan bahwa kepedulian terhadap para pelaku usaha tempe maupun tahu itu sudah menjadi tugas Pemerintah Kota.

"Persepsi saya dan persepsi teman-teman dari Pemkot Salatiga itu tempe yang merupakan bagian dari tindak lanjut bahan baku kedelai itu sudah menjadi bagian kebutuhan pokok," tuturnya.

Ia menambahkan kata kunci yang selalu ia tekankan di setiap pertemuannya dengan masyarakat yaitu keberpihakkan.

"Titip saja satu, keberpihakan. Jadi kalau kita ropat rapat ropat rapat raceto gitu kayanya ora patio ceto, maka supaya rapat itu bisa menjadi ceto berpihak saja. Bukankah filosofi dasar dari koperasi itu adalah bagi kesejahteraan anggota,” imbuhnya.