Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang, Bambang Pramusinto menjamin ketersediaan beras karena dikelilingi daerah penyangga penghasil komoditas tersebut.
- Pangan Tidak Aman Masih Beredar di Pasar Tradisional di Semarang
- Jajanan Sekolah Mengandung Bahan Berbahaya Masih Beredar di Kota Semarang
- Dinas Ketahanan Pangan Siap Fasilitasi Badan Usaha Milik Petani
Baca Juga
“Daerah pemasok komoditi pangan tersebut antara lain Kabupaten Demak, Kabupaten Kendal, Kabupaten Semarang dan wilayah lainnya. Kerjasama tersebut telah terjalin sejak tahun 2022," kata Bambang, Minggu (6/8).
Dia menilai, kebijakan penghentian ekspor beras ke Indonesia tidak terlalu berpengaruh. Di samping itu, pemkot memiliki inovasi-inovasi terkait upaya menjaga pasokan pangan melalui Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman (Pak Rahman).
"Pak Rahman merupakan kegiatan pasar murah komoditas pangan strategis mengusung konsep kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan seperti Bulog, Indoguna, BUMP, Fresh Mart, Pengusaha Sayur, UMKM pangan lokal,” paparnya.
Dia menyebutkan, saat ini sudah ada Peraturan Wali Kota Semarang Nomor 77 Tahun 2022 tentang Fasilitasi Distribusi Bahan Pangan Pokok Bagi Masyarakat.
"Fasilitasi distribusi diberikan kepada para BUMP, BUMD, Gapoktan dan lainnya sehingga dengan adanya kebijakan di India yang melarang ekspor beras non basmati pada Juli 2023 ke sejumlah negara juga tidak mempengaruhi kenaikan harga dan stok pangan di Kota Semarang,” tandasnya.
- Pemkot Semarang Gandeng Kabupaten Tetangga Penuhi Stok Beras
- Dinas Pendidikan Kota Semarang Minta Kepala Sekolah Lebih Kreatif
- Pangan Tidak Aman Masih Beredar di Pasar Tradisional di Semarang