Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Batang memastikan melaksanakan Rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) pada 2022. Pihaknya menargetkan paling tidak merehabilitasi satu RTLH per kecamatan.
- Tak Kooperatif, Pemkab Batang Putuskan Sepihak Hasil Akhir Rehab 5 SD yang Gagal
- Pemkab Batang Kembali Terapkan Pembelajaran Tatap Muka
Baca Juga
"Awal tahun ini kami sudah mulai merehabilitasi RTLH warga Proyonanggan Utara. Ada rumah warga yang ambruk," kata ketua PMI Kabupaten Batang, Achmad Taufiq, Minggu (30/1).
Ia menyebut program rehabilitasi RTLH dari PMI sudah ada sejak 2019. Namun, pada masa pandemi Covid-19, program itu sempat terhambat.
Alasannya adalah penggalangan bulan dana PMI tidak maksimal. Sebab, penggalangan dana tidak menyasar pada masyarakat luas.
"Jika tidak ada bencana, rehab RTLH akan melalui assessment dari tim. Tapi jika ada bencana, kami langsung gerak," katanya.
Di sisi lain, Taufiq memastikan bahwa PMI Kabupaten Batang mampu memenuhi stok permintaan darah selama 2021. Tidak pernah ada kekurangan stok darah.
Pada 2022, pihaknya memastikan pelayanan Unit Donor Darah PMI Batang sesuai standar nasional. Hal itu meliputi alur donor hingga desain ruangan donor darah.
"Kami juga masih memiliki mimpi dimana nantinya kami memiliki mobil donor darah. Dimana nantinya bisa menjangkau lebih dekat masyarakat," jelasnya.
- Tak Kooperatif, Pemkab Batang Putuskan Sepihak Hasil Akhir Rehab 5 SD yang Gagal
- Pemkab Batang Kembali Terapkan Pembelajaran Tatap Muka