Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang melakukan pemeriksaan anemia terhadap 23 ribu remaja putri di ibukota provinsi ini.
- Diare Jadi Penyakit Diwaspadai Saat El Nino
- Layanan Fantastis Kelola Penyakit Kronis
- Pemerintah Kota Semarang Sebut Dashboard JKN Bantu Susun Kebijakan Strategis Sektor Kesehatan
Baca Juga
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M. Abdul Hakam mengatakan, pihaknya melakukan pemeriksaan atau skrining kesehatan terhadap remaja putri mulai Desember 2022 hingga Juni 2023. Hasilnya, dari 23 ribu remaja putri diperiksa, 29 persennya mengalami anemia.
Hakam mengatakan, penanganan kasus tersebut diperlukan kerjasama berbagai pihak. Mulai dari puskesmas, camat, lurah hingga kader untuk memberikan sosialisasi pentingnya konsumsi makanan.
"Jadi pola makan mereka harus dibenarkan. Tablet penambah darah harus dikonsumsi seminggu sekali," kata Hakam, Kamis (10/8).
Hakam mengatakan, bagi remaja putri mulai kelas 5 Sekolah Dasar (SD) atau remaja putri sudah mengalami menstruasi untuk bisa mengikuti bulan skrining bulan Agustus termasuk skrining Hemoglobin (HB).
Ia menerangkan, bagi remaja putri memiliki HB kurang dari 12 maka akan diberikan tablet penambah darah oleh puskesmas melalui guru masing-masing. Tablet tersebut harus dibikin seminggu sekali.
"Stunting harus dicegah karena kami ingin bonus demografi kualitas masyarakatnya benar-benar berkualitas. Kami tidak mau anak-anak milenial banyak remaja rapi kualitas tidak bagus," tuturnya.
Selain itu, kata dia, lingkar lengan pada remaha harus diperhatikan mencapai tidak kurang dari 23,5 cm.
"Pencegahan stunting mulai dari usia remaja dan pranikah. Calon pengantin harus mendaftar tiga bukan sebelum menikah. Jadi, kalau HB atau lingkar lengan kurang, masih bisa diintervensi," tandasnya.
- Diare Jadi Penyakit Diwaspadai Saat El Nino
- Layanan Fantastis Kelola Penyakit Kronis
- Pemerintah Kota Semarang Sebut Dashboard JKN Bantu Susun Kebijakan Strategis Sektor Kesehatan