Sebanyak 350 pekerja mandiri atau sektor informal warga Kartasura, Sukoharjo, seperti petani, pedagang kaki lima, guru TPQ/TPSQ, driver ojek dan Gharim, diikutkan sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan atau BPJamsostek.
Program kali ini, iuran tiga bulan pertama difasilitasi oleh Muchamad Nabil Haroen, anggota DPR RI komisi IX, sebagai stimulan, untuk iuran selanjutnya dilakukan masing-masing peserta.
Secara simbolis kartu keanggotaan BPJamsostek tersebut diserahkan oleh Gus Nabil Haroen, didampingi Kepala kantor cabang Surakarta Tonny WK, Balai desa Kertonatan, Sukoharjo, beberapa waktu lalu.
Muchamad Nabil Haroen berharap, dengan kartu BPJamsostek masyarakat merasa terlindungi dan mampu memberikan kenyamanan dan ketentraman dalam melaksanakan tugas dan aktivitas pekerjaan sehari.
"Kami berharap kiranya bisa dijadikan salah satu motivasi bentuk kepedulian Pemerintah Daerah kepada masyarakat Kelurahan Kertonatan, kedepan kita berharap kalaulah dengan program ini betul betul bermanfaat bagi masyarakat banyak, kita tidak akan ragu untuk mengalokasikan anggaran yang lebih besar lagi," kata Gus Nabil Haroen, Senin (13/3).
Kepala BPJamsostek Cabang Surakarta, Tonny WK mengatakan, program ini merupakan bukti nyata kepedulian pemerintah daerah dalam rangka memberikan keamanan dan kesejahteraan bagi masyarakat.
"Jaminan kecelakaan kerja yang diberikan berupa perlindungan saat berangkat dari rumah menuju tempat kerja hingga kembali ke rumah. Tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Kematian," kata Tonny.
Pihaknya terus berupaya melindungi seluruh pekerja baik penerima upah maupun non penerima upah. Program ini sejalan dengan program peserta BPJamsostek dengan sasaran utama pada pekerja informal bukan penerima upah.
Pada kesempatan tersebut juga diserahkan santunan untuk ahli waris Sunarti, peserta non penerima upah yang menerima santunan sebesar Rp120 juta. Dan santunan untuk ahli waris Kurniawan Budi Suryanto menerima sebesar Rp45 juta, diterima Ari nuryandani.
"Kami bersyukur sepeninggalan kepala keluarga masih ada bantuan untuk kelangsungan hidup untuk keluarga biaya hidup dan untuk usaha. Untuk pengurusan klaim sangat mudah dan tdk ada kesulitan dan tidak ada potongan sama sekali," ungkap Ari.