Untuk mendukung program vaksinasi pelajar, SMP Negeri 3 Purbalingga menyelenggarakan vaksinasi massal, diikuti 500 pelajar, di Aula sekolah setempat, Jumat (24/9), dengan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 secara ketat.
- Doyan Bakso dan Es, Sangadi Alami Obesitas dengan Berat Mencapai 165 Kilogram
- Posyandu di Perum Tamut Tingkir Salatiga Kini Terintegrasi
- Keren, 16 Organisasi Profesi Kesehatan di Batang Gelar Layanan Kesehatan Gratis
Baca Juga
Kegiatan vaksinasi tahap pertama yang berjalan lancar ini terselenggara atas kerjasama SMPN 3 Purbalingga dengan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Purbalingga dan RSUD Panti Nugroho.
"Kami mengucapkan terima kasih atas kesediaan DKK dan RSUD Panti Nugroho yang menyelenggarakan vaksinasi massal di SMPN 3 Purbalingga. Terima kasih pula kepada orang tua yang telah mengizinkan anak-anaknya divaksin," ujar Kepala SMPN 3 Purbalingga, Subarno S.Pd kdi sela-sela vaksinasi massal di sekolahnya.
Jumlah peserta didik SMPN 3 Purbalingga pada tahun pelajaran 2021/2022 ini, 776, tersebar di kelas 7, 8 dan 9. Berdasarkan pendataan sebelum vaksinasi dilaksanakan, sebanyak 200 lebih peserta didik telah divaksin di lingkungan tempat tinggalnya masing-masing.
Ada 500 peserta didik dari kelas 7, 8 dan 9 yang divaksin. Sementara ada beberapa yang belum bisa divaksin, karena kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan dan usia di bawah 12 tahun. Mereka yang belum divaksin karena kondisi kesehatan yang belum memungkinkan, maka setelah sehat akan diikutkan pada vaksinasi susulan.
Menurut Subarno, bagi yang sudah menjalani vaksinasi tahap pertama ini, akan menjalani vaksinasi tahap kedua, antara tiga minggu - sebulan ke depan. Vaksinasi massal untuk pelajar ini gratis.
Berdasarkan pantauan, sebelum divaksin siswa yang datang ke sekolah diatur jam kedatangan per kelas, sehingga tidak sampai menimbulkan kerumunan. Kemudian dicek suhu tubuhnya terlebih dahulu.
Kalau suhu tubuhnya normal dilanjutkan cek data dan screening.Jika ditemukan suhu tubuh diatas 37,5 derajat celcius, sudah disiapkan tempat istirahat di ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Setelah istirahat lalu diukur suhu tubuhnya kembali.
"Barangkali suhu tubuhnya panas karena habis naik motor dan panasan, karena jika ditemukan suhu tubuh di atas 3,75 derajat celcius anak harus istirahat dahulu. Demikian pula dengan pengecekan tensi darah. Apabila tensinya normal dilanjutkan untuk screening, namun apabila tensinya rendah anak tidak boleh divaksin," jelasnya.
Selain itu, untuk mengantisipasi agar tidak terjadi klaster baru, pihak sekolah telah memberikan edaran kepada orang tua, agar anaknya yang akan divaksin harus sehat, tidak demam, batuk dan pilek. Anak tidak boleh divaksin, jika ditemukan gejala tersebut.
- Pengobatan Gratis MIK Semar Kordu Diserbu Warga
- Soroti Persoalan Stunting, Hendi Minta Dukungan Tim Penggerak PKK
- Cegah Penyebaran PMK Pada Hewan Kurban, Satpol PP Gencarkan Razia Ternak