500.000 Bibit Ikan Patin Ditebar di Waduk Gajahmungkur Wonogiri

Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I bersama PT. Indonesia Power kontinyu melakukan penebaran bibit ikan patin di Waduk Gajahmungkur Wonogiri.


"Mulai tahun 2016 sampai 2019 setiap tahunnya kita lakukan pebebaran bibit ikan patin sebanyak 100.000 ekor. Sedangkan di tahun 2020 dan tahun ini (2021) kita tebar 50.000 ekor bibit patin. Khusus tahun ini kita juga tebar 50.000 ekor bibit ikan nila," jelas Kepala Sub Divisi Jasa ASA III/1–Perum Jasa Tirta I, Fendri Ferdian, didampingi Supervisor Senior PLTA Wonogiri, Sugiyo, Senin (16/8).

Dia memaparkan, penangkapan ikan patin di perairan Waduk gajahmungkur Wonogiri terbilang sangat tinggi  karena banyaknya nelayan mencari ikan. Selain itu, ditambah tingginya jumlah pemancing yang datang dari berbagai daerah, menyebabkan pupulasi ikan patin terus menurun.

"Penebaran bibit ikan patin ini sebagai upaya penambahan stok ikan tangkapan pada perairan umum dengan harapan agar dapat dipanen nelayan sebagai ikan konsumsi dan juga bertujuan mengembalikan fungsi dan peran perairan umum sebagai ekosistem akuatik yang seimbang," tambah Fendri Ferdian, seusai acara penebaran bibit.

Dijelaskan lebih rinci,  restocking atau kegiatan penebaran bibit ikan di Waduk Wonogiri (Gajah Mungkur), dari sisi ekologi untuk mengembalikan keseimbangan mata rantai kehidupan di dalam waduk.

Dalam hal ini ikan berperan sebagai pengendali jasad renik sehingga mencegah terjadinya kelimpahan jasa renik (blooming).  DarisSisi lingkungan, jika terjadi blooming maka akan terjadi penurunan kualitas air/ pencemaran waduk dan aliran sungai di hilirnya.

"Di sinilah peran penting ikan dalam keseimbangan mata rantai kehidupan di waduk," paparnya.

Sedangkan dari sisi ekonomi, kata Fendri, merupakan peningkatan daya dukung perairan terhadap kegiatan budidaya ikan di Waduk Gajah Mungkur guna memberikan manfaat secara ekonomis kepada masyarakat nelayan yang berada di sekitar Waduk.

Mengakhiri perbincangan, Fendri menuturkan bahwa pelaksanaan penebaran pada tahun ini dilakukan dengan penerapan protokol Covid-19,  sehingga sengaja tidak melibatkan pihak-pihak terkait atau pihak eksternal.