- PMI Batang Distribusikan 1.600 Makanan untuk Warga Terdampak Bencana
- KAI Genjot Perbaikan Jalur dan Rekayasa Pola Operasi
- Kantor BNNK Segera Berdiri di Blora
Baca Juga
Dalam menghadapi tantangan pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah menuju tahun 2025, kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar 6,5% menjadi sorotan utama.
Walaupun di satu sisi kenaikan UMP diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat, namun di sisi lain, hal ini menimbulkan kekhawatiran terhadap daya saing industri padat karya di tingkat internasional.
"Keputusan pemerintah untuk menaikkan UMP didasari oleh pertimbangan inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Namun, bagi para pengusaha, kenaikan ini dapat berdampak pada biaya produksi yang meningkat, terutama bagi industri padat karya yang sangat bergantung pada tenaga kerja," pengamat ekonomi Dr. Sariat Arifia dalam FGD RMOLJateng bertema 'Jawa Tengah Menatap Era Baru' di Frontone Hotel, Semarang (16/12).
Dalam situasi global yang tertekan oleh inflasi tinggi, ketidakpastian geopolitik, dan gangguan rantai pasokan, tantangan ekonomi semakin kompleks.
Menurut Saratri, untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut, para pelaku industri perlu meningkatkan efisiensi produksi melalui adopsi teknologi dan inovasi.
Penggunaan teknologi otomatisasi dan digitalisasi menjadi kunci untuk mengurangi biaya produksi dan meningkatkan produktivitas.
Selain itu, diversifikasi pasar ekspor juga penting dalam menghadapi pasar yang penuh dengan tekanan global. Upaya untuk mendekati Amerika guna memenangkan preferensi industri padat karya Jawa Tengah bisa menjadi langkah strategis untuk mengatasi tantangan eksportasi." Imbuhnya.
Peran pemerintahan daerah, terutama dengan kepemimpinan gubernur terpilih, sangat krusial dalam menjaga kelangsungan pertumbuhan ekonomi.
Kata Sariat, mendorong investasi asing dan domestik, pengembangan kawasan industri, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan pendidikan vokasi menjadi langkah-langkah yang dapat diambil untuk menciptakan lapangan kerja baru dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Melalui langkah-langkah yang tepat dan kebijakan yang mendukung, Jawa Tengah siap menatap masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan dalam ranah ekonomi.
- PMI Batang Distribusikan 1.600 Makanan untuk Warga Terdampak Bencana
- KAI Genjot Perbaikan Jalur dan Rekayasa Pola Operasi
- Kantor BNNK Segera Berdiri di Blora