Afghanistan Janji akan Menghormati Hak Air Iran

Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan bahwa Taliban telah menyatakan komitmennya untuk menyediakan bagian air dari Sungai Hirmand untuk Iran.


Delegasi Iran bersama dengan delegasi Afghanistan sedang menindaklanjuti masalah ini, dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL. 

Kementerian Energi Iran bahkan akan segera mengunjungi Afghanistan untuk berbicara dengan para pejabat di sana.

Masalah pembagian sungai adalah masalah yang paling alot bagi kedua negara yang kerap memicu perselisihan.

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Adollahian kembali mengangkat masalah ini selama percakapan telepon dengan Penjabat Menteri Luar Negeri Taliban Amir Khan Muttaqi.  

Dialog yang berlarut-larut tanpa hasil, ditambah dengan datangnya musim kering yang berimbas pada curah hujan dan ketersediaan air sungai membuat pihak Iran skeptis bahwa kesepakatan akan bertambah alot. Ia mengingatkan Muttaqi agar mencegah dalih apa pun, mendesak pemerintah Taliban untuk tidak mengangkat isu-isu buatan untuk melanggar hak Iran atas perairan Helmand.

Bulan lalu, Iran melalui diplomatnya mengatakan akan mengambil tindakan hukum jika Taliban gagal mengamankan hak Iran atas airnya, menurut laporan IRNA.

"Karena tambahan hak air Iran dari Sungai Hirmand memainkan peran yang menentukan dalam kebijakan strategis kami terhadap penjabat pemerintah Taliban Afghanistan,” kata Adollahian.  

Beberapa hari setelah pernyataannya, seorang anggota komite keamanan nasional dan kebijakan luar negeri parlemen Iran mengumumkan bahwa sebuah delegasi akan melakukan perjalanan ke Afghanistan untuk mengadakan pembicaraan dengan para pejabat Taliban mengenai perselisihan pembagian air dan masalah lainnya.

Iran dan Afghanistan terkunci dalam perselisihan lama tentang sumber daya air di Sungai Hirmand.

Sungai Hirmand, yang berasal dari Pegunungan Hindu Kush dekat Kabul Afghanistan dan mengalir sepanjang 700 mil  ke selatan sebelum mengalir ke lahan basah Hamoun, yang terletak di provinsi Sistan dan Baluchestan Iran. Ini disebut sebagai sungai lintas batas.

Kedua negara menandatangani perjanjian pembagian air di Sungai Hirmand pada tahun 1973, di mana Afghanistan berjanji untuk mengirimkan rata-rata 820 juta meter kubik air per tahun ke Iran. Namun, Afghanistan gagal memenuhi janji itu.

Perselisihan semakin runcing setelah adanya pembangunan proyek pembangkit listrik tenaga air di sungai tersebut.

Banyak tindakan yanhg sudah diambil terkait perselisihan kuno ini, tetapi sangat sedikit keberhasilan yang telah ditunjukkan. Perselisihan ini sangat mempengaruhi kebijakan luar negeri kedua negara.