Akun Twitter Centang Biru akan Dikenakan Biaya

Twitter di tangan Elon Musk akan membuat perubahan pada platform tersebut.


Dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, hanya beberapa hari setelah mengambil alih, Musk memecat eksekutif hingga mengusulkan dewan moderasi konten baru. Kini, ia pun mengumumkan bahwa akan memberlakukan biaya 8 dolar AS untuk akun yang bercentang biru atau layanan Twitter Blue.

Dalam serangkaian tweet pada Selasa (1/10), Musk mengungkapkan gagasannya itu. Ia mengatakan biaya tersebut ia berlakukan agar Twitter bisa memberikan penghargaan kepada pembuat konten.

Twitter saat ini tidak mengenakan biaya untuk memverifikasi akun dengan tanda centang biru. Lencana tersebut seharusnya diberikan ke akun yang menurut perusahaan "terkenal, asli, dan aktif." Tanda centang biru dimaksudkan untuk membantu pengguna menentukan akun selebriti, jurnalis, atau tokoh masyarakat lainnya palsu atau tidak.

Meski begitu, rencana ini akan diberlakukan mulai kapan. Sebelumnya, Musk berencana menaikkan harga Twitter Blue menjadi 20 dolar AS per bulan dan rencana itu akan mencakup status terverifikasi. Namun, Musk berubah pikiran setelah mendapat reaksi keras terhadap gagasan tersebut, termasuk dari Stephen King.

King pada Senin mengatakan dia akan keluar dari Twitter karena rencana tersebut.

“Kita perlu membayar tagihan, entah bagaimana! Twitter tidak dapat sepenuhnya bergantung pada pengiklan. Bagaimana kalau 8 dolar?” kata Musk dalam cuitannya.

Twitter pertama kali memperkenalkan akun terverifikasi pada  2009. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kepercayaan di jejaring sosial dengan menyediakan penanda visual yang dimiliki oleh pemegang akun terkenal, seperti selebriti, politisi, perusahaan, merek hiburan, organisasi berita, untuk menunjukkan bahwa itu adalah akun asli.

Musk juga mengatakan akan ada "tag sekunder" untuk tokoh masyarakat, seperti yang sekarang digunakan untuk politisi. Musk akan terus membenahi Twitter. Di awal Musk telah mengingatkan bahwa ia akan melonggarkan aturan tentang jenis postingan apa yang diizinkan tetapi akan berupaya menghindari ujaran kebencian.

Beberapa hari setelah ia resmi menjadi pemilik, Twitter telah menghapus 1.500 akun karena memposting konten kebencian.