China Kembali Lakukan Penguncian Seiring Kasus Varian Delta Mengganas

China akhirnya melakukan penguncian sejak Senin (2/8) setelah kasus varfian Delta mulai mewabah beberapa kota. Negara itu sedang berjuang kembali untuk menahan laju penyebaran virus. Pengujian massal dilakukan dan otoritas mulai memberlakukan pembatasan perjalanan.


Setidaknya 55 kasus baru virus corona terdeteksi pada akhir pekan lalu, ketika wabah varian Delta menyebar cepat mencapai lebih dari 20 kota dan lebih dari selusin provinsi, dikutip dari Kantor Berita RMOL.

Pemerintah menginstruksikan agar penduduk berdiam di rumah setidaknya hingga tiga sampai seminggu mendatang.

Komplek-komplek perumahan mulai ditutup dan beberapa fasilitas umum di Beijing dihentikan. Sementara di pusat kota Zhuzhou di provinsi Hunan, otoritas memerintahkan untuk menggencarkan pengujian tes Covid-19.

"Situasinya masih suram dan rumit," kata pemerintah Zhuzhou.

China terutama Kota Beijing telah berhasil melalui pandemi yang mengganas sejak tahun tahun lalu. Namun, kota itu kembali ke dalam pengawasan ketat setelah ditemukan beberapa kasus di beberapa distrik di sekitarnya.

Wabah terbaru, terkait dengan klaster di Nanjing di mana sembilan petugas kebersihan di bandara internasional dinyatakan positif pada 20 Juli lalu. Sebulan sebelumnya, wabah menyebar di antara pengunjung teater di kota isata Zhangjiajie, dekat Zhuzho.

Otoritas Zhangjiajie kemudian memerintahkan agar diakukan penguncian untuk 1,5 juta penduduk pada hari Jumat pekan lalu.

Para pejabat segera mencari orang-orang yang baru saja melakukan perjalanan dari Nanjing atau Zhangjiajie, dan telah mendesak wisatawan untuk tidak melakukan perjalanan ke daerah-daerah di mana kasus ditemukan.

Beijing sendiri telah menolak turis memasuki ibukota itu selama puncak liburan musim panas.

Hanya 'pelancong dengan perjalanan penting' dengan tes asam nukleat negatif yang akan diizinkan masuk setelah ditemukannya beberapa kasus di antara penduduk yang telah kembali dari Zhangjiajie.