Keputusan Amerika Serikat mengirim bantuan militer ke Ukraina mendapat kecaman dari adik pemimpi tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un.
- Presiden Afghanistan Ashraf Ghani Tidak Melarikan Diri
- Xi Jinping Perintahkan Optimalkan Operasi Penyelamatan China Eastern Airlines
- Kebakaran Hutan Yunani Tewaskan 50 Orang
Baca Juga
Dalam pernyataannya pada Jumat (27/1), Kim Yo-jong, Wakil Direktur Departemen Komite Sentral Partai Buruh Korea itu mengatakan bahwa Washington telah melintasi "garis merah", dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
"AS, yang mengekspos seluruh benua Eropa ke dalam bahaya perang dan menyebabkan kekhawatiran besar dan kecil, kini semakin melewati garis merah," kata Kim Yo-jong, seperti dilaporkan Kantor Berita Pusat Korea (KCNA).
Pernyataan itu muncul setelah AS memutuskan untuk mengirim 31 tank M1 Abrams ke Ukraina awal pekan ini. Kim Yo-jong "Saya menyatakan keprihatinan serius atas AS yang meningkatkan situasi perang dengan menyediakan perangkat militer kepada Ukraina untuk serangan darat, dan mengecam keras itu," kata Kim.
AS memiliki niat jahat dengan bersembunyi di balik bantuan militer ke Ukraina, katanya, itu untuk mewujudkan tujuan hegemonik AS dengan memperluas perang proksi untuk menghancurkan Rusia. Jika bukan karena Amerika Serikat, maka dunia akan menjadi tempat yang lebih cerah, lebih aman, dan lebih damai.
Ia bersumpah, bahwa DPRK akan selalu berdiri di parit yang sama, bersama dengan tentara dan rakyat Rusia. "Berdiri untuk membela martabat dan kehormatan negara dan kedaulatan. dan keamanan negara mereka," katanya, menekankan bahwa negaranya meyakini senjata apa pun yang dibanggakan Amerika Serikat dan Barat akan terbakar menjadi debu di hadapan tentara Rusia yang heroik.
Ia bersumpah, bahwa DPRK akan selalu berdiri di parit yang sama, bersama dengan tentara dan rakyat Rusia.
- Partai Berkuasa Taiwan dan Jepang Sepakat Melawan Pengaruh China
- Pasangan Terkaya Bill Gates dan Melinda French Resmi Bercerai
- Pangeran William dan Kate Middleton Shock Pasca Pembunuhan Sir David Ames