Ratusan warga desa Tunggulsari kecamatan Brangsong menggelar aksi demo, Kamis (9/5) siang.
- Ngamuk Ancam Pasien, Perawat dan Rusak Kaca IGD RS Panti Wilasa, Pelakunya Ternyata Punya Gangguan Jiwa
- Diduga Bunuh Diri, Pria Tewas Tertemper Kereta Api di Mranggen Demak
- Truk Tronton Terbalik, Jalur Pantura Pekalongan Macet Hingga 10 Jam
Baca Juga
Aksi demo dimulai dengan long march menuju balai desa Tunggulsari sambil membawa spanduk dan poster.
Aksi demo ini dipicu adanya proyek penambangan liar galian C di desa Tunggulsari yang melanggar peraturan dan menyebabkan kerusakan lingkungan.
Namun, warga yang hendak menuju balai desa untuk menyampaikan keluhannya justru dihadang petugas dan warga lainnya.
Ratusan warga ini bersikukuh hendak ke balai desa Tunggulsari menemui Kepala Desa Tunggulsari, Nur Kholis, untuk menyampaikan penolakan terhadap penambangan liar di desanya.
Sambil membentangkan spanduk dan poster, warga meminta penambangan liar ini ditutup.
Aksi dorong tak terhindarkan lagi antara warga dengan petugas yang menghadang agar tidak ke balai desa.
Korlap aksi, Sumardi, mengatakan, warga meminta agar galian c ditutup permanen.
"Tuntutannya warga yakni aktifitas penggalian galian c di Tunggulsari harus dihentikan selamanya. Ini tidak sesuai dengan perda rt/rw kabupaten kendal, kalau diteruskan lingkungan sekitar akan rusak," katanya.
Penolakan warga terhadap penambangan liar di desa Tunggulsari bukan tanpa alasan karena penambangan liar merusak lingkungan dan menyebabkan sedimentasi sungai aji semakin parah.
Akibatnya, jika hujan deras air meluap dan menggenangi pemukiman warga di sepanjang sungai.
"Polusi akibat debu penambangan liar juga menganggu warga khususnya anak-anak sekolah, bangunan sekolahnya kan dekat dengan lokasi galian c," tambahnya.
Salah satu warga desa Tunggulsari, Keri, mengatakan, proyek galian c juga membuat jalan desa menjadi rusak.
"Kami ngga mengijinkan penambangan di desa kami, banyak jalan yang menjadi rusak bahkan di daerah blorok dan penjalin kebanjiran semua. Lurahnya ngga pentingin rakyatnya tapi hanya kepentingannya sendiri. Lebih baik ditutup saja," katanya.
Sementara itu kepala desa tunggulsari, Nur Kholis, mengatakan, penambangan liar tersebut sudah ditutup dua hari lalu.
Awalnya, untuk pengembangan pemukiman dan baru membuka akses jalan saja.
Pihak desa sementara menutup penambangan tersebut, menunggu keputusan dari kecamatan dan kabupaten.
"Sementara kita tutup dulu karena kita juga mengedepankan hati nurani masyarakat. Awalnya untuk ijin pemekaran lingkungan, pemekaran wilayah tapi malah penambangan," katanya.
Petugas dari polsek brangsong meminta warga untuk membubarkan diri dan menyerahkan kepada perwakilan untuk berdialog dengan pihak desa.
- Pertamina Maksimalkan Pemadaman Tangki di Area Kilang Cilacap
- Tabrak Kawasaki Ninja, Angkutan Karyawan Pabrik Terguling di Bawen
- Korban Tewas Gempa Lombok Bertambah Jadi 10 Orang