Partai Amanat Nasional (PAN) masih memanfaatkan waktu tersisa dan tidak mau tergesa-gesa menentukan arah politik untuk Pilpres 2019 mendatang.
- Jokowi: Covid-19 Bagaikan Kawah Candradimuka, Menguji dan Mengasah Bangsa Tahan Banting
- Andil Nyata Guru dalam Membentuk Kepribadian Serta Integritas Bangsa ANTIKORUPSI
- Anak Buah Prabowo Komitmen Siap Menangkan Luthfi-Yasin
Baca Juga
"Kita kan masih ada di penghujung bulan Mei, kan baru Agustus pendaftarannya," ujar Sekjen PAN, Eddy Soeparno ketika ditemui di Rumah Dinas Ketua MPR RI, Komplek Widya Chandra, Jakarta, Rabu (30/5).
Eddy menyebut masih ada jeda waktu bulan Juni dan Juli untuk mengatur strategi. Dengan melihat dinamisnya politik nasional, ia tidak memungkiri semua kemungkinan akan terjadi, apakah akan menjadi koalisi Jokowi atau Prabowo Subianto.
"Saya pikir dalam dua bulan itu banyak yang bisa terjadi. Jangankan dua bulan, waktu dua hari saja banyak yang bisa terjadi," jelasnya kepada Kantor Berita Politik RMOL
Sikap politik PAN, kata Eddy akan ditentukan dan diumumkan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) 2018 yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
Sementara untuk pergerakan politik saat ini, Edi menegaskan, kader PAN bertanggung jawab terhadap hasil Rakornas 2017 di mana nama Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan didorong menjadi capres.
"Per hari ini, capresnya PAN namanya Zulhas. Itu merupakan amanat dari rakornas 2017," demikian Eddy.
- KPU Kabupaten Magelang Tuntaskan Lebih Awal E-Coklit Pilkada 2024
- Pelaku Industri Wisata Bali Mantap Dukung Ganjar
- Raih Suara Terbanyak di Dapil Jateng 11, PDIP Punya Tiga Wakil di DPRD Provinsi