Anak Dibawah 12 Tahun Akan Dapat Vaksin Awal Tahun 2022

Mulai banyaknya kasus aktif anak-anak di bawah 12 tahun menjadi catatan penting bagi pemerintah untuk segera memberikan vaksin Covid-19 kepada anak dibawah 12 tahun. Hal ini menyusul ditemukannya 70 kasus terkonfirmasi positif di sekolah dalam masa pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Semarang.


Meski bukan merupakan klaster sekolah, namun peserta didik yang paling banyak terpapar adalah mereka yang berusia dibawah 12 tahun atau tingkatan Sekolah Dasar (SD).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M. Abdul Hakam menyampaikan tingginya siswa SD yang tercatat terkonfrimasi poditif Covid-19 saat dilakukan random sampling oleh Dinas Kesehatan, salah satunya dimungkinkan karena belum mendapat vaksin.

"Untuk SD usia di bawah 12 memang belum kita lakukan vaksinasi mudah-mudahan dalam waktu dekat Presiden RI dan Menkes bisa memberikan perhatian untuk anak usia 3 atau 5 tahun keatas sampai 11 tahun untuk bisa divaksin," kata Hakam, Senin (1/11). 

Hakam mengatakan kemungkinan di awal tahun 2022, anak usia 5-11 tahun akan mendapatkan vaksinasi. Dengan demikian, saat ini pihaknya masih terus mengejar vaksinasi bagi warga usia 12 tahun hingga lansia.

"Saya sudah sampaikan kepada Puskesmas untuk segera menyelesaikan vaksin usia 12 tahun hingga lansia termasuk masyarakat domisili, harapannya awal tahun usia 5-11," jelasnya.

Lebih lanjut, Hakam menjelaskan vaksinasi anak diatas 3 atau 5 tahun sudah dilakukan dan tidak ada efek sampingnya. Hal ini menurutnya bisa menjadi tolok ukur untuk menjalankan vaksinasi bagi anak di bawah 12 tahun.

"Kalau di luar negeri usia 3 atau 5 tahun sudah dilakukan vaksinasi dan hasilnya aman tidak ada efek sampingnya," ungkpanya.

Sedangkan saat ini bagi pelajar berusia 12 tahun lebih satu hari atau yang baru saja berulang tahun, oleh DKK terus disarankan untuk menerima vaksin melalui Puskesmas sesuai tempat domisilinya.

"Kita sedang upayakan bagi yang usia 12 tahun lebih 1 hari untuk kita datangkan mereka ke Puskesmas yang dekat dengan rumah, msialnya RW 1 sendangguwo masih banyak yang belum vaksin pertama," tuturnya.

Sementara vaksinasi dosis pertama hingga saat ini di Kota Semarang sudah mencapai 107 persen dan dosis kedua mencapai 89 persen. Hakam juga menyebut stok vaksin di kota Semarang masih aman untuk vaksinasi dalam minggu ini. Pihaknya juga fokus melakukan vaksinasi kepada Kecamatan yang memiliki cakupan vaksinasi di bawah 70 persen.

"Misalnya di Semarang utara, Mijen, Genuk, gayamsari, Semarang tengah, Semarang Selatan masih di bawah 70 persen dan kita pacu terus," bebernya.

Pihaknya terus bekerjasama dengan kelurahan untuk mendata warga yang meninggal dan sudah tervaksin untuk disampaikan ke Dispendukcapil. Harapannya data bisa terpantau dan bisa dicatat warga Semarang yang diluar kota yang sudah mendapatkan vaksin.

"Nantinya akan terscreening mana saja nama dan NIK yang belum tervaksin dan akan kita akan cari di KCPEN mungkin saja mereka tinggal di luar kota dan ternyata sudah divaksin dan nantinya datanya akan kita masukkan dalam victory," pungkasnya.