Anak Jadi Korban Penganiayaan, Wali Santri Sepakat Tak Tuntut Pondok Pesantren

Salah satu wali santri mengunjungi anaknya di Pondok Pesantren Darul Mustofa. RMOL Jateng
Salah satu wali santri mengunjungi anaknya di Pondok Pesantren Darul Mustofa. RMOL Jateng

Terkait video penganiayaan yang dilakukan oknum pengasuh terhadap sejumlah santri, wali santri menyatakan tidak akan melanjutkan ke ranah hukum.


Kesepakatan tersebut, dibuktikan dari surat pernyataan yang dibuat oleh para wali santri, Senin (6/9) siang.

Sejumlah wali santri dikejutkan dengan viralnya video penganiayaan oknum pengasuh yang dialami oleh anak anaknya di Pondok Pesantren hafidz Qur’an Darul Mustofa, Jogoloyo, Kabupaten Demak. Salah seorang wali santri, Irmawati, mengaku terkejut saat melihat video penganiayaan yang menimpa anak bungsunya.

"Awalnya saya kaget dan sempat marah melihat video tersebut. Saya makan mentah-mentah, namun harus saya kroscek kebenarannya ke pondok. Hari ini saya ke sini (pondok), selain untuk memastikannya langsung ke anak saya, juga saya minta klarifikasi kejadian yang sebenarnya ke pengasuh pondok. Setelah saya tanya, Alhamdulillah anak saya tidak mengalami luka atau trauma," ujar Irma, saat mengunjungi anaknya.

Irma menanyakan, secara detail kejadian kepada anaknya tersebut. Usai melihat kondisi anaknya, sebagai orang tua, Irma tidak ingin melanjutkan perkara ke jalur hukum dan memilih untuk tetap menyemangati anaknya dalam menimba ilmu di pondok pesantren.

"Intinya saya sebagai orang tua mempercayakan anak saya menimba ilmu di pondok. Yang Namanya anak, tentu masih nakal dan sulit diatur, tapi saya berharap kejadian ini tidak terulang lagi," tambah Irma.

Guna menindaklanjuti kejadian, Irma bersama beberapa wali santri membuat surat pernyataan tidak menuntut pihak pondok pesantren dan pelaku.

Sementara itu, pengasuh santri, Alim rois, mengatakan kejadian ini tidak mempengaruhi jalannya aktivitas belajar para santri. "Semuanya berjalan seperti biasanya. Tidak ada pengaruh yang signifikan," kata Alim Rois.