Pemerintah pastikan angka tingkat kemiskinan di Indonesia terus mengalami penurunan dari masa ke masa.
- Dukung Pencegahan Covid-19, SIG Serahkan Bantuan 5.000 Paket Multivitamin di Jatim dan Jateng
- Nasabah Bank Raya Makin Mudah Setor dan Tarik Tunai di Agen BRILink
- Siapkan Pangan Murah Ramadhan, Pemkot Semarang Bakal Rutin Adakan Pak Rahman
Baca Juga
Menko Polhukam, Mahfud MD, setidaknya menyebutkan ada empat masa yang secara signifikan mencatatkan gerakan angka kemiskinan. "Karena Indonesia merdeka jumlah orang miskin terus menerus turun," kata Mahfud dalam cuitan akun Twitter pribadinya, Selasa (18/8).
"Di zaman kolonial hampir semuanya miskin; awal Orba (1966) 56 persen (masyarakat) miskin; awal reformasi (1998) 18 persen miskin; akhir pemerintahan SBY (2014) 12 persen miskin; akhir periode I Jokowi (2019) 9 persen miskin. Musim Covid-19 (2020) naik jadi 9,7 persen," urainya.
Mahfud menyebutkan, bahwa benar di Indonesia masih banyak orang miskin, masih banyak korupsi, masih banyak ketidakadilan. Tetapi, ada konsistensi kemajuan dari waktu ke waktu.
"Bukan hanya jumlah orang miskin yang konsisten turun, tapi jumlah orang yang bisa bersekolah juga naik. Itu semua karena Indonesia merdeka. Bahwa ada kekurangan, ya, pasti," jelasnya.
Dia pun mengajak masyarakat untuk terus merawat semangat kemerdekaan untuk terus berkembang pada arah yang lebih baik.
"Karena kemerdekaanlah kita menjadi seperti kita sekarang, bisa bermimpi dan meraih mimpi degan bebas. Tidak seperti kita di masa kolonial. Sebelum Indonesia merdeka bermimpi saja tidak boleh," pungkasnya.
- Istana Buah Cabang Baru Dilengkapi 29 Tenant
- Angkat Pariwisata Lokal, Sido Muncul Gandeng Artis Filipina Kris Aquino
- Mal Baru Bermunculan Diharapkan Jadi Pengungkit Ekonomi