Aparat gabungan membongkar paksa puluhan bangunan liar yang dijadikan warung remang-remang di jalan Pantura Kandeman Batang. Beberapa warung tersebut diduga menjadi tempat prostitusi liar.
- Mantap, Kemenag Batang Latih 100 Penyuluh Agama Jadi Konten Kreator
- Regulasi Terkait Pelaku Jasa Angkutan Wisata Sedang Digodok
- Polres Sukoharjo Sudah Amankan 4.584 Motor Knalpot Brong Sepanjang 2023
Baca Juga
Di sisi lain, bangunan tersebut berada di Laham milik Balai Besar Pelaksana Jalan nasional wilayah I Jateng DIY.
"Bangunan hingga saat ini tidak ada izinya, dan ada indikasi digunakan untuk hal - hal yang kurang baik. Maka kita bersinergi dengan Pemkab Batang melakukan penertiban bangunan - bangunan liar yang berada di ruang milik jalan,"kata Asisten Barang Milik Negara dan lahan, Satker Pelaksana Jalan Nasional Wilayah 1 Jateng DIY, Anggo Puguh Nugroho, Rabu (13/9).
Total bangunan yang dibongkar sebanyak 60 warung sepanjang 1,5 Kilometer. Tidak ada perlawanan dari penghuni bangunan liar.
Tampak sejumlah penghuni bangunan sukarela mengeluarkan barang-barangnya. Petugas PLN juga mencopot meteran yang terpasang di warung tersebut.
Kepala Bidang Penegakan Peraturan Daerah (Perda) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Batang Muhammad Masqon mengatakan upaya sudah dilakukan sejak setahun kemarin.
"Warung - remang - remang ini juga terkesan kumuh. Kami pernah operasi Miras juga mendapati beberapa penjual miras disini," katanya.
Pihaknya juga menemukan praktk prostitusi di sejumlah warung. Sebelum membongkar pun pihaknya melakukan sosialisasi door to door.
" Kita temui masyrakat atau pemilik warung kita tempel pamflet bahwa akan dibongkar pada 13 September. Maka pemilik bangunan untuk membongkar sendiri yang paling lambat tanggal 12 September," jelas Masqon.
Dalam pembongkaran tersebet pihak aparat gabungan menurunkan dua alat berat. Dengan jumlah personil aparat sebanyak 300 orang dari Satpol PP, Polres, Kodim 0736, Dinas Perhubungan, Dinas Sosial dan Kecamatan Kandeman.
Sementara itu, Nisa (30) warga Pekalongan mengaku sudah empa tahun mengontrak warung. Dalam kesehariannya, ia menjual minuman kopi dan makanan.
"Saya ngontrak yang punya warung sebelumnya. Saya hanya jualan minuman kopi dan manakan saja,"katanya.
- Dewan Harap Pemkot Bisa Jamin Keamanan Santri Mondok di Semarang
- Pemkot Semarang Masifkan Sosialisasi Aturan Cukai
- Polres Pemalang Salurkan BTPKLW untuk 1.393 Pedagang