Upaya penanggulangan dan pencegahan stunting, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga melalui Dinsos Dalduk KB P3A Kabupaten Purbalingga melaksanakan Diseminasi Audit Kasus Stunting Tahap I Tahun 2023, bertempat di Operation Room Graha Adiguna Komplek Pendopo Dipokusumo Purbalingga, Rabu (13/9/23).
- Ketua DPRD Semarang Minta Masyarakat Tidak Panik Hadapi Virus Omicron
- Meski BOR Turun, Beberapa ICU di RS Kota Semarang Masih Penuh
- Ahmad Luthfi Pastikan Pelayanan Publik Dan Kesehatan Berbasis Desa Berjalan Optimal
Baca Juga
Wakil Bupati Purbalingga, Sudono, selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Purbalingga, menginstruksikan bahwa angka prevalensi stunting di Kabupaten Purbalingga yang saat ini sebesar 13,9 persen dapat diturunkan lagi, meskipun sudah berada di bawah target nasional yaitu 14 persen pada tahun 2024.
"Sekarang Purbalingga 13,9 persen jadi sudah memenuhi syarat, namun masih terlalu tipis hanya 0,1 persen. Jadi saya berharap kepada semua yang hadir disini agar kita bersama-sama berusaha menurunkan prevalensi stunting sampai 12 persen pada 2024," katanya.
Wabup Sudono menyampaikan bahwa saat ini semua posyandu di Kabupaten Purbalingga sudah mendapatkan antropometri kit sehingga pengukuran perkembangan anak bisa lebih akurat.
Antropometri Kit adalah rangkaian alat yang berfungsi untuk mendeteksi stunting pada anak melalui pengukuran berat badan, panjang dan tinggi badan serta lingkar lengan atas dan kepala.
Selain itu, Wabup Sudono juga menginstruksikan agar Dana Desa dapat diarahkan untuk pencegahan dan penanggulangan stunting, selain menggunakan anggaran dari APBD dan pemerintah pusat. "Minimal 10 persen DD bisa digunakan untuk pencegahan dan penurunan stunting," katanya.
- Larangan Libur Nataru dan Upaya Mencegah Gelombang Ketiga
- 29 Sampel WGS Kota Semarang Ternyata Varian Omicron
- Wonogiri Siapkan Puskesmas untuk Laksanakan CKG