Uni
Emirat Arab (Arab Saudi) dilaporkan merekrut mantan anggota Badan Keamanan
Nasional Amerika Serikat (AS) dan mendirikan jaringan mata-mata siber
untuk mengawasi Qatar.
- Negara Hadir Bagi WNI di Mesir Selama Pandemi
- Elon Musk Ingin Beli Twitter
- Pangeran William dan Kate Middleton akan Pindah ke Area Ratu Elizabeth
Baca Juga
Uni Emirat Arab (Arab Saudi) dilaporkan merekrut mantan anggota Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) dan mendirikan jaringan mata-mata siber untuk mengawasi Qatar.
Dilansir dari Kantor Berita RMOL, surat kabar AS itu menyebut pemerintah UEA menawarkan gaji yang tinggi kepada anggota jaringan mata-mata.
"Kami disesatkan oleh tawaran finansial ganda dengan kedok bekerja untuk pemerintah sekutu Washington," kata mantan anggota jaringan itu, seperti dikutip oleh Anadolu Agency, Minggu (7/2).
Sejauh ini pihak UEA belum memberikan komentar atas laporan tersebut.
UEA bersama Arab Saudi, Bahrain, dan Mesir sendiri telah menandatangani kesepakatan rekonsiliasi dengan Qatar pada 5 Januari 2021.
Hubungan negara-negara Teluk dengan Qatar memburuk sejak 2017, setelah koalisi militer yang dipimpin Saudi menuding Doha mendukung kelompok teroris. Tuduhan tersebut langsung dibantah oleh Qatar.
Berita Sebelumnya