Otoritas Taiwan memutuskan untuk melarang impor kepiting berbulu asal China setelah ditemukan kandungan bahan kimia Dioxin yang berbahaya.
- Kemlu Rusia Minta AS Bebaskan Maria Butina
- Pelancong dari Australia ke Selandia Baru Ditangguhkan
- Maroko Ikut Senang Indonesia Jadi Anggota Tidak Tetap DK PBB
Baca Juga
Dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Pusat Keamanan Pangan yang berbasis di Hong Kong pada Senin (9/1) mengatakan kandungan Dioxin yang bisa menyebabkan kanker ditemukan pada kepiting tersebut.
Jika kepiting terkontaminasi tersebut dikonsumsi secara berlebihan maka akan membahayakan tubuh. Padahal, kepiting berbulu merupakan bahan utama untuk menu tradisional untuk perayaan Tahun Baru Imlek.
"Jika seseorang telah mengkonsumsi lebih dari 14 kepiting berbulu besar yang terkontaminasi, mereka akan melebihi batas asupan bahan kimia (beracun) bulanan mereka," jelas Konsultan di Pusat Keamanan Pangan Hong Kong, Philip Ho Yuk-yin, seperti dimuat The Hong Kong Post.
Larangan impor produk andalan China itu bukan pertama kalinya dilakukan oleh Taiwan. Langkah serupa pernah diambil Taipei pada tahun 2007, ketika muncul berita terkait beras plastik asal China.
Kemudian juga ketika muncul laporan bahwa bawang putih impor dari China telah diolah dengan metil bromida, yang 60 kali lebih berbahaya daripada klorin.
- Gerombolan Perampok di Brasil Serang Sejumlah Bank
- Inggris Minta Warganya Menjauh dari Bandara Kabul
- Ratu Elizabeth Kenang Peristiwa Serangan 9/11