DPRD Kota Semarang Minta Pemkot Evaluasi Penanganan Banjir

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang bersama Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Dinas Penataan Ruang (Distaru) melakukan tinjauan ke warga korban banjir di wilayah Mangkang, Wonosari, Tawangsari,dan Muktiharjo Kidul.


Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang bersama Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Dinas Penataan Ruang (Distaru) melakukan tinjauan ke warga korban banjir di wilayah Mangkang, Wonosari, Tawangsari,dan Muktiharjo Kidul.

Rombongan dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Kota Semarang, Kadar Lusman. Pilus, sapaan akrabnya, mengatakan jika kunjungan kali ini untuk ikut berempati dan merasakan apa yang sedang dialami korban banjir. Selain itu pihaknya juga memberikan bantuan dan semangat bagi warga terdampak banjir.

"DPRD Kota Semarang, DPU dan Distaru berinisiatif melihat kondisi dan memberikan bantuan sekaligus beri motivasi dan semangat pada warga masyarakat yang terdampak banjir," kata Pilus usai memberikan bantuan, Minggu (7/2).

Untuk mengentaskan banjir di Kota Semarang, Pilus berharap Pemkot bisa segera melakukan evaluasi terkait kondisi saat ini, mulai dari pengecekan drainase, pompa hingga normalisasi beberapa sungai.

"Upaya pemkot untuk atasi banjir kan memang dari awal sudah disiapkan untuk normalisasi sungai, penyiapan pompa dan pembenahan sungai, kalau yang banjir saat ini memang hujan relatif tinggi curahnya, jadi terjadi banjir," tambahnya.

Dengan musibah banjir kali ini, akan menjadi perhatian khusus, titik mana saja yang memang harus segera ditangani, atauoun untuk di tambah pompa.

Selain penambahan pompa, normalisasi Sungai Bringin yang saat ini mulai berjalan diharapkan segera bisa terselesaikan.

"Kali bringin sudah mulai di bangun, nanti setelah selesai baru sungai plumbon untuk normalisasinya," tuturnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Sih Rianung, menambahkan pengadaan pompa portabel untuk mengatasi banjir kali ini akan segera disiapkan.

"Pak Wali sudah sampaikan ke kami terkait PR penanganan banjir untuk segera diatasi seperti sistem drainase, normalisasi, kapasitas pompa, dan jika di butuhkan pompa portabel harus segera dilakukan pengadaan," jelas Rianung.

Menurut Rianung, Walikota Semarang juga sudah menambahkan anggaran terkait penyelesaian banjir untuk tahun 2022 hingga Rp100 milyar.

"Pak Wali menambah anggaran tahun 2022 besok itu Rp100milyar ke PU khusus untuk penanganan banjir, jadi yang kemarin sekitar Rp40 milyar itu ditambah lagi," imbuhnya.

Terkait pergantian pompa yang sudah umurnya lebih dari 20 tahun, DPU akan menyiapkan penggatinya.

"Nantinya pompa yang sudah tua seperti di Sugiyopranoto, Kartini, Tawang dan Kandang Kebo akan ditambah lagi bahkan akan diganti," pungkasnya.