Prancis berhasil melakukan uji coba penggunaan minyak nabati bekas sebagai bahan bakar untuk helikopter militer untuk pertama kalinya.
- Hanya China yang Bisa Pecahkan Misteri Asal-usul Pandemi Covid-19
- Arab Saudi Buka Pintu untuk Jemaah Umrah dari Luar Negeri
- Dua Kasus Pertama Covid-19 Varian Delta Plus Terkonfirmasi Di Korea Selatan
Baca Juga
Uji coba yang dilakukan oleh Badan Pengadaan Pertahanan Pemerintah Prancis (DGA) dengan menggunakan 85 persen minyak nabati bekas. Hasilnya dapat mengurangi hingga 75 persen karbondioksida, dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
Hasil uji coba menunjukkan minyak nabati bekas memiliki seperempat jejak karbon selama produksi dan penggunaan dibandingkan dengan bahan bakar fosil.
Menurut laporan The Defense Post pada Rabu (15/2), dalam uji coba tersebut, Kementerian Pertahanan Prancis telah bekerja sama dengan Safran Helicopter Engines, TotalEnergies, dan Airbus Helicopters. Mereka bahkan tidak perlu memodifikasi mesin helikopter, karena
TotalEnergies telah membuat prototipe bahan bakar menggunakan teknologi hydrotraitement des huiles et des graisses (HEFA).
Sebagai bagian dari Uni Eropa, Prancis berusaha untuk menemukan bahan bakar berkelanjutan yang memiliki emisi karbon 65 persen lebih rendah daripada bahan bakar berbasis fosil.
- GP Ansor dan Banser Renovasi Makam Ulama di Mesir
- Warga Salat Sembari Diawasi Polisi Karena India Terapkan Pembatasan
- Pergeseran Bulan Ditambah Akan Picu Banjir Lebih Parah Di Dunia