Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran sangat penting dalam memajukan perekonomian Kota Semarang. Meski dimiliki secara perorangan, rumah tangga maupun badan usaha kecil, namun mereka berhasil membuktikan ketangguhan selama masa pandemi.
- Juara Umum Porprov Jateng 2023, Walikota Semarang : Pemkot Persiapkan Bonus Terbaik
- Kota Semarang Juara Umum Porprov Jateng Pati Raya 2023
- Faktor Non Teknis Jadi Perhatian Kota Semarang dalam Porprov Jateng 2023
Baca Juga
Untuk itu, Ketua Kadin Kota Semarang Arnaz Agung Andrarasmara, tergerak untuk aktif memajukan UMKM potensial. Dengan demikian, mereka dapat berkembang lebih maju dan berorientasi ekspor serta naik kelas.
“Dalam dunia perekonomian di Indonesia, UMKM berperan sangat penting sebab memiliki jumlah yang sangat besar khususnya di Semarang. Bahkan jumlahnya mencapai 91 ribu yang berizin,” terangnya di sela Pelatihan Prosedur Ekspor untuk UMKM, Kamis (16/12/2021).
Dijelaskan Arnaz, Kadin Kota Semarang memiliki peran aktif melakukan kurasi terhadap produk-produk UMKM yang berorientasi ekspor. Pihaknya bahkan sudah membuat database sesuai klasifikasi UMKM sesuai kelas dan cluster masing-masing.
Selain itu lanjut Arnaz yang juga Ketua Baznas Kota Semarang ini, Kadin Kota Semarang juga memberikan pelatihan mengenai prosedur ekspor, mengadakan seminar, Focus Group Discussion (FGD) yang berkaitan dengan ekspor.
"Kali ini Kadin bekerjasama dengan Indonesia Eximbank yang juga merupakan lembaga pembiayaan ekspor Indonesia,” tukasnya.
Lebih dari itu, Kadin Kota Semarang juga memfasilitasi marketplace digital dimana buyer potensial akan lebih mudah menemukan produk-produk unggulan UMKM.
Kadin Kota Semarang juga sering menggelar pameran untuk mendatangkan buyer potensial tersebut sekaligus bertemu langsung dengan para pengusaha di Kota Semarang.
“Kadin juga akan bersinergi dengan asosiasi yang terkait untuk mencari solusi terbaik demi menggeliatnya perekonomian dan devisa Negara,” pungkas Arnaz.
Assisten II Setda Kota Semarang Widoyono menambahkan, jika nilai ekspor sesuai data BPS dari tahun 2018 hingga 2020 mengalami penurunan.
Berturut-turut, nilai ekspor dari 3 gerbang yakni Pelabuhan Tanjung Emas, Terminal Peti Kemas dan Bandara A Yani mencapai Rp2,6 trilyun, Rp2,5 trilyun dan Rp2,3 trilyun.
“Memang ada penurunan seiring dengan datangnya pandemic. Tapi kami yakin, tahun 2022 nanti akan meningkat lagi seiring dengan peran Kadin,” katanya.
Ditambahkan, Pemkot Semarang berkewajiban memfasilitasi dan membuat regulasi yang memudahkan para eksportir. Begitu pula dengan penyediaan sarana prasarana untuk kemudahan ekspor serta membuka komunikasi dengan stakeholders dan juga Pemda lain.
- Pawai Ogoh-ogoh Kota Semarang, Karnaval Budaya Lintas Agama Jaga Toleransi dan Kerukunan Warga
- Pemkot Semarang Perbaiki Truk Sampah Butut
- Hendrar Prihadi : Kita Hormati Proses Hukum