Karanganyar - Dinas Pertanian Kabupaten Karanganyar bekerja sama dengan personel Koramil Karanganyar dan Kelompok Tani Ngudi Mulyo 4 Popongan Karanganyar, juga Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) membasmi hama tikus sawah dengan cara gropyokan (berburu bersama-sama).
- Pelatihan Ekspor Bagi UMKM Karanganyar Agar Produk Lokal Tembus Pasar Ekspor
- Produksi Berkurang, Harga Cabai Semakin Pedas
- Mantap! Sektor Pertanian Demak Peringkat Ke-Empat Se-Jawa Tengah
Baca Juga
Kepala Bidang (Kabid) Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (Dispertan PP) Kabupaten Karanganyar, Feriana Dwi Kurniawati, sebut kegiatan gropyokan ini untuk antisipasi sekaligus pengendalian hama tikus sawah di wilayah Karanganyar.
"Kita turun ke sawah, dan mencari lubang-lubang yang menjadi sarang tikus. Setelah menemukan lubang tikus kita lakukan pengasapan dengan belerang, agar tikus keluar dari sarangnya dan dipukul hingga mati," papar Feriana, Jumat (11/01).
Data dari Dispertan PP Kabupaten Karanganyar hama tikus belum terlalu menyerang lahan persawahan di Karanganyar. Namun, dari wilayah lain seperti Sukoharjo, Klaten dan Sragen mulai banyak.
"Gropyokan ini sebagai bentuk pencegahan, karena hama itu memang lebih baik di cegah, dari pada sudah mewabah baru dikendalikan," terangnya lebih lanjut.
Untuk Karanganyar sendiri yang harus diwaspadai adalah wilayah kecamatan Karanganyar, Jaten, Tasikmadu dan Kebakkramat yang masih memiliki lahan persawahan yang cukup luas.
Menurutnya selain dengan gropyokan, cara efektif lain menyelamatkan tanaman padi yang akan panen dari hama tikus sawah yaitu dengan cara membuat rumah burung hantu (Rubuha) di masing-masing kelompok tani di Karanganyar.
"Kita juga sudah mengadakan gerakan untuk pemasangan rubuha. Tujuannya untuk membasmi hama tikus. Karena burung hantu adalah musuh alami tikus, jadi untuk memakan tikus," imbuhnya
Danramil 01 Karanganyar, Kapten Arh Heru Nugroho, menambahkan kegiatan gropyokan pengendalian hama tikus sawah tersebut dalam rangka mewujudkan program pencapaian swasembada pangan.
"Kita libatkan 30 personel TNI turun ke sawah mencari sarang tikus dan lakukan pengasapan dengan belerang," ujarnya.
Di samping itu pihaknya juga membantu pembuatan rubuha di area persawahan. Agar nanti ada burung hantu yang bersarang dan akan memakan tikus.
"Sudah ada 60 rubuha yang tersebar di berbagai kecamatan," pungkasnya.
- Perayaan Imlek Di Kota Solo Bakal Meriah Dengan Karnaval Grebeg Sudiro Dan 5.000 Kue Keranjang Dibagikan Gratis
- Kejutan Awal Tahun: Pemkot Semarang Rencanakan Naikkan Tarif BRT
- Polres Purbalingga Ringkus Penjual Dan Pembeli Obat Terlarang