Badan Anggaran Sepakati Pergeseran Anggaran Pemkot Semarang Senilai Rp300 Miliar

Pembahasan KUA PPAS di ruang rapat paripurna, Jumat (15/9).
Pembahasan KUA PPAS di ruang rapat paripurna, Jumat (15/9).

Ketua Badan Anggaran (Banggar) Kota Semarang, Kadarlusman bersama tim telah menyepakati pergeseran anggaran yang diajukan tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) Pemerintah Kota Semarang dengan ditandai penandatanganan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) di perubahan tahun 2023.


"Kita minta keterangan dan paparan dari OPD, nah sudah disampaikan dengan jelas dan sudah bisa pahami serta kita sepakati bersama," kata Pilus, sapaan akrabnya, usia penandatanganan KUA PPAS di ruang rapat paripurna, Jumat (15/9).

Melalui pergeseran anggaran ini, pilus berharap semua anggaran bisa terpakai. Sebelumnya memang ada beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dilakukan evaluasi dan akhirnya dimasukkan pada kegiatan yang dibutuhkan masyarakat atau lembaga.

"OPD lain juga ada, kita khawatirkan tidak terserap, tapi ternyata ada pengadaan misal di RWSN yang tenyata buat beli alat untuk meningkatkan tipe rumah sakit," jelasnya. 

Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti rahayu mengatakan pergeseran anggaran yang disepakati oleh Banggar adalah sekitar Rp 300 miliar. Angka ini sesuai dengan aturan Kemendagri dan hasil audit dari Badan Pengawas Keuangan (BPK) pada tahun 2022 lalu.

"Kalau dari aturan yang ada dan hasil audit BPK tahun lalu ada anggaran atau pos yang harus dilakukan pergeseran," kata Ita, sapaan akrabnya.

Meskipun ada beberapa anggaran yang digeser, namun diakui Ita Pemkot Semarang tidak akan mengalami defisit anggaran disaat kabupaten/kota lain melakukan efisiensi.

"Tahun ini tidak defisit, harapan masing-masing OPD dan Kecamatan bisa memaksimalkan anggaran yang ada," jelasnya.

Sekitar Rp 300 miliar anggaran yang digeser tersebut, lanjutnya, salah satunya untuk pemanfaatan terkait regulasi masalah pengentasan stunting. Selain itu ada pula anggaran yang diprioritaskan untuk pengendalian banjir.

"Banyak yang pengendalian banjir, kemarin ada proyek yang lelangnya tidak memungkinkan untuk pengendalian banjir lainnya," bebernya.

Pada anggaran perubahan, Ita menyebut anggaran pengendalian banjir tersebut difokuskan pada proyek gelaran seperti betonisasi serta pengaspalan yang dilakukan dengan e katalog.

"Harapannya dalam dua bulan bisa dilakukan pengerjaannya dan banjir di Semarang bisa terkendali," tandasnya.