Cegah Penularan Rabies, Dispertan Kota Semarang Lakukan Vaksinasi Massal

Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melalui Dinas Pertanian (Dispertan) melakukan vaksinasi massal di Kantor Dispertan Kota Semarang dalam rangka World Rabies Day, Jumat (15/9).


Vaksinasi massal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya penularan rabies dari hewan ke manusia. Jumlah hewan yang mendapatkan vaksinasi rabies sebanyak 150 hewan, sedangkan 55 hewan dilakukan sterilisasi khususnya kucing agar tidak over populasi.

"Hari ini ada 150 hewan kucing dan anjing yang dilakukan vaksinasi rabies, lalu ada 55 kucing yang disterilisasi,” kata Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu.

Wali Kota yang akrab disapa Ita, mengatakan vaksinasi dilakukan kepada kucing dan anjing agar tidak menularkan rabies ke manusia. Penularan bisa terjadi melalui gigitan pada hewan yang belum mendapatkan vaksinasi rabies.

“Dalam hari rabies sedunia ini, kucing dan anjing kita suntik vaksin. Tujuannya agar tidak menularkan rabies lewat gigitan kepada manusia,” ucapnya.

Pemerintah Kota Semarang juga masih memiliki pekerjaan rumah (PR) untuk menekan agar kucing liar tidak over populasi sehingga dilakukan sterilisasi pada kucing.

“Kucing liar ini kan keberadaannya tidak diketahui, tidak ada pemiliknya, dan tempatnya dimana sehingga harus ditekan,” bebernya.

Ita mengatakan jika Dispertan juga sudah merencanakan membuat mobil puskesmas keliling (puskesling) khusus bagi hewan. Sehingga, ketika menemukan kucing liar bisa dilakukan sterilisasi. PR lainnya lanjut Mbak Ita adalah menekan populasi kera ekor panjang yang keberadaannya cukup over.

“Kera ekor panjang ini juga over populasi, takutnya ketika makanan dihutan habis mereka turun ke perkampungan, sama seperti kucing yang bisa menyebabkan rabies,” tambahnya.

Sterilisasi dan vakinasi rabies untuk kucing liar dan kera ekor panjang, menurut dia perlu dilakukan agar tidak meresahkan warga seperti kasus di Kelurahan Sampangan Gajahmungkur beberapa waktu lalu.

“Ini harus diantisipasi agar tidak terjadi over populasi, dan menyebabkan ketakutan bagi warga,” tandasnya.