Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, S.T, M.T mengatakan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Pangan saat ini jumlahnya bertambah 8%.
- Istana Buah Cabang Baru Dilengkapi 29 Tenant
- Catylac Sediakan Cat Putih Berkualitas Kebutuhan Konsumen
- Kemarau Berkepanjangan, Penjualan Pendingin Udara Meningkat
Baca Juga
"Sampai saat ini hampir 90 juta jiwa yang telah terbantu dengan adanya program ini (secara nasional)," kata Arief Prasetyo Adi di Salatiga saat mendampingi Presiden RI Joko Widodo di Salatiga, Senin (22/1). Jumlah sebesar itu adalah angka keluarga penerima bantuan sejak diberlakukannya program bantuan pangan pada awal 2023 hingga Januari 2024 ini.
Ia mengungkapkan, dengan adanya tambahan penerima baru sebesar 8% tersebut membuat upaya verifikasinya dimulai sejak dari RT, RW, Lurah hingga Kecamatan melalui pendataan per bulan. Setiap akhir bulan terdapat 22 juta Kepala Keluarga (KK) yang menerima KPM. Diakuinya ada penyesuaian-penyesuaian yang dilakukan karena ada pemuktahiran data.
Namun, pada prinsipnya pemerintah sangat memperhatikan ketersediaan stok di masing-masing wilayah untuk memastikan seluruh masyarakat di seluruh negeri mendapatkan pasokan beras yang cukup.
Bahkan ia mengklaim pendistribusian sudah merata di seluruh Indonesia. Ditambahkan bahwa Presiden memiliki agenda rapat yang digelar tiap pekan untuk mengecek dan memastikan ketersediaan stok beras tercukupi. Program ini akan berlangsung hingga Maret 2024 dan apabila memungkinkan akan diteruskan hingga Juni 2024.
"Presiden setiap minggu mempunyai agenda berupa weekly meeting untuk memastikan stok beras tercukupi. Dan hampir semua Gudang Bulog di seluruh Indonesia ketika Presiden melakukan visit mulai dari Jayapura, Biak, Kupang, Nagekeo, Manggarai Barat, Palembang, Padang, Lampung semuanya memiliki stok yang cukup," terangnya.
Arief menegaskan bahwa dengan adanya gudang-gudang Bulog di hampir setiap kabupaten seluruh Indonesia memudahkan pemerintah dalam melakukan pemerataan stok beras.
Terkait ketersediaan beras, ia mengungkapkan stok nasional saat ini terdapat 1,4 juta ton dan bantuan pangan ini rata-rata antara sebulan 200 hingga 250 ton se-Indonesia.
Sementara itu, Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum BULOG Mokhammad Suyamto, menjelaskan bahwa penyaluran beras Bantuan Pangan ini merupakan salah satu program pemerintah dengan daya jangkau manfaat paling luas. Program ini dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat.
Dia menekankan bahwa dampak manfaat dari program bantuan pangan ini dapat dinikmati oleh kurang lebih hampir sepertiga penduduk Indonesia.
"Jadi program beras Bantuan Pangan yang ditujukan kepada sebanyak 22 juta KPM ini merupakan salah satu program pemerintah yang manfaatnya bisa langsung dirasakan oleh masyarakat luas," ujarnya.
- Pemprov Jateng Optimistis Tingkatkan Perekonomian Sekaligus Ajak Masyarakat Tertib Bayarkan Pajak
- BPJamsostek Gencar Sosialisasi Bidik Pelaku UMKM Jadi Peserta
- OJK Cabut Izin Usaha 4 Koperasi Lembaga Keuangan Mikro Gapoktan di Pemalang