Terletak kurang lebih 10 kilometer utara Kota Demak, tersemat sebuah desa yang bernama Jatirogo. Istimewanya lagi, di daerah ini, muncul sebuah Indusri Kecil dan Menengah (IKM) yang dikenal unik dan pastinya, memiliki kelezatan rasa yang tak perlu diragukan lagi.
Adalah aneka olahan bandeng buatan Bu Fatun degan menu andalan sambal petis bandeng presto, yang menarik perhatian. Sebuah perpaduan cita rasa yang mengejutkan namun harmonis.
Bandeng yang empuk hasil proses presto dipadukan dengan sambal petis yang kaya rasa, menciptakan ledakan cita rasa di setiap gigitannya.
Namun, bukan hanya sambal petis bandeng presto yang menjadi daya tarik. Bu Fatun juga menyajikan berbagai olahan bandeng lainnya yang tak kalah menggoda. Dari aneka serundeng yang gurih hingga sambal petis yang pedas menggigit, setiap hidangan diolah dengan hati dan resep rahasia yang telah diwariskan turun-temurun.
“Saya mendapatkan bahan dasar berupa bandeng segar dari Morodemak,” kata Bu Fatun beberapa waktu lalu.
Morodemak adalah sebuah desa yang berdekatan dengan tempat tinggalnya. Rumah produksinya menyatu dengan rumahnya beralamat di Jl DPR Jetak Jatirogo RT 005 RW 001 Bonang Demak.
Bu Fatun sendiri memulai usaha sejak tahun 2016, masih merupakan usaha sederhana baru tahun 2018 setelah rasa mantap ia mulai mengurus perijinannya. Melihat prospek yang bagus ia terus memantapkan usahanya dengan mengurus sertifikasi halal. “Saya mendaftarkan dan mengurus sertifikasi halal baru tahun 2021,” akunya.
Bandeng buatan Bu Fatun diminati oleh masyarakat di Demak. Bahkan, ia juga mengirim dagangannya di salah satu Pusat oleh oleh di Kudus. Namun sayag, ketika diminta setiap hari menyiapkan 100 bandeng, Bu Fatun belum menyanggupinya.
“Saya belum mempunyai cukup modal, apalagi bandengnya juga harus di packaging yang bagus. mungkin belum rejeki saya,” katanya.
Terlepas dari itu, produknya cukup laris dipesan karena harganya yang terjangkau. Untuk petis bandeng presto ia mematok harga Rp.11.000 untuk ukuran 180 gram. Sedangkan srundeng ikan dijualnya seharga Rp. 40.000ukuran 150 gram untuk srundeng bandeng presto dan tongkol. Sedangkan srundeng ikan blida dia jual Rp. 30.000 untuk ukuran yang sama.
Dengan bebagai olahan bandeng dan ikan tersebut omset bu Fatun tak kurang dari Rp. 25 juta sebulan bahkan bisa lebih. “Alhamdulillah saya syukuri karena bisa untuk mencukupi hidup sehari-hari,” kata Bu Fatun bersyukur.
So, bagi Anda pecinta makanan ringan, jangan lewatkan aneka kerupuk seafood buatan Bu Fatun. Renyah, gurih, dan kaya akan cita rasa laut, kerupuk ini bisa menjadi teman sempurna untuk bersantai atau sebagai oleh-oleh khas Demak.
- Klenteng Poo An Bio, Saksi Bisu Keberagaman Agama di Kota Wali
- Terungkap, Ini Rahasia Awetkan Warna Batik!
- Bangunan Asli Pesantren Girikusumo Tak Pernah Dipugar Sejak 1868