Banjarnegara Kembali Berduka, Tanah Bergerak Timpa Warga Ratamba

Dampak tanah bergerak akibatkan rumah warga rusak. PMIBanjarnegara/RMOLJateng
Dampak tanah bergerak akibatkan rumah warga rusak. PMIBanjarnegara/RMOLJateng

Hujan deras dengan intensitas tinggi, mengguyur wilayah Banjarnegara utara sejak Senin kemarin (20/1), sehingga menyebabkan tanah longsor di sejumlah tempat.

Kejadian terparah terjadi di Desa Ratamba Kecamatan Pejawaran. Lokasi lain yang cukup mengenaskan juga terjadi di Desa Kasinoman Kecamatan Kakibening dan beberapa titik di Kecamatan Wanayasa dan Pagentan.

Di Pejawaran, bencana tanah bergerak terjadi di Dusun Kaliireng RT 01dan 02/RW 03 Desa Ratamba Kecamatan Pejawaran. 

Dilaporkan, 15 rumah terdampak (13 rumah rusak berat, 2 rumah terancam dan sebanyak 17 kepala keluarga (KK) atau 55 jiwa harus mengungsi untuk menghindari kejadian fatal pada Selasa (21/1).

Tidak itu saja infrastruktur jalan juga rusak parah, akibat ambles dan retak - retak. Laporan terakhir dilakukan tim PMI Banjarnegara, sebanyak 55 Warga Dusun Kali ireng RT 01, 02 RW 03 Desa Ratamba Kecamatan Pejawaran Kabupaten Banjarnegara terpaksa harus mengungsi karena rumah yang ditempati terancam ambruk.

Untuk diketahui, tanah bergerak di Dusun Kaliireng Kecamatan Pejawaran terjadi sekitar pukul 02.00 WIB, Selasa (21/1) diawali hujan deras  dengan intensitas sedang - Lebat yang terjadi di wilayah Desa Ratamba.

Tanah di sekitar tempat tinggal warga kemudian bergetar dan terjadi longsor. Warga kemudian berusaha melarikan diri untuk menyelamatkan diri.

Kerusakan infrastruktur semakin parah karena terjadi tanah bergerak pasca longsor. Ruas jalan kabupaten terjadi patah dan ambles 1,5 meter sehingga tidak dapat dilalui kendaraan bermotor.

Lubang menganga memanjang terus melebar di ruas jalan yang dikenal jalur labil tersebut. Relawan di Pejawaran terpaksa berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menutup ruas jalan ini sejak Selasa sore.

Wanidi, tim relawan di daerah atas Banjarnegara bersama relawan lain kemudian memasang peringatan penutupan jalan utama untuk menghindari bahaya bagi pengguna jalan.

Dilaporkan relawan PMI Banjarnegara,13 rumah rusak berat adalah milik, Kisman, Tofik, Slamet, Hermawan, Indrianto, Rahardjo, Tarwito, Agus Purwanto, Adik Rohadi, Nisom, Aji Istiawan, Rochman, Ahmat Nur Khamim, Al-Kanan dan Wasriyah.

Sedang dua rumah terancam (Berada di area lokasi kejadian) yakni milik, Syukur dan Samudi. Bangunan lain yang rusak adalah mushala, Pondok Pesantren Terancam dan jalan Kabupaten Pejawaran - Batur amblas sepanjang  sekitar 100 meter dan tidak dapat dilalui kendaraan roda 2 dan Roda 4.

Sedang tindakan yang dilakukan hingga hari ini, adalah melakukan pendataan rumah yang rusak dengan rincian 13 rusak berat dan 2 Rumah terancam (Berada di area lokasi kejadian) dan pendataan Pengungsi 17 KK atau 55 Jiwa, diantaranya terdapat lansia dan 5 Balita.

Warga Semakin Panik

Kerusakan 13 rumah semakin hari tambah parah seiring pergerakan tanah yang masih terjadi hingga saat ini, Rabu (22/1/2024). Sebelumnya warga tidak menduga kerusakan rumah miliknya akan separah ini.

Menurut warga kerusakan pada awalnya hanya retak- retak kecil. Beda halnya dengan kerusakan jalan raya yang tampak begitu parah. 

Namun semakin lama retakan rumah semakin besar, hingga bangunan tampak miring. Suara keras sesekali juga terdengar menjadi suasana. kawasan tersebut semakin mencekam.

Untuk mengantisipasi dan membantu warga, relawan dan BPBD Banjarnegara telah mendirikan pos lapangan terpadu yang berlokasi di Balai Desa Ratamba.

Sejumlah tokoh masyarakat di Banjarnegara dan sekitar menyarankan Pemkab melakukan  kajian geologi untuk menentukan langkah atau tindakan selanjutnya, terutama bagi korban tanah bergerak di Dukuh Kaliireng Desa Ratamba Kecamatan Pejawaran Kabupaten Banjarnegara.