Banjir Demak Bawa Berkah Bagi Pengusaha Bengkel Motor

Bengkel motor dadakan memperbaiki puluhan motor milik warga terdampak banjir di ruas Pantura Demak-Kudus. Arief Edy Purnomo/Dok.RMOLJateng
Bengkel motor dadakan memperbaiki puluhan motor milik warga terdampak banjir di ruas Pantura Demak-Kudus. Arief Edy Purnomo/Dok.RMOLJateng

Selalu ada berkah dibalik sebuah peristiwa. Mungkin hal ini berlaku bagi pengusaha bengkel di Demak.

Bencana banjir yang sepekan melanda di Karanganyar dan Gajah di Kabupaten Demak mengakibatkan pemukiman, fasilitas umum dan harta benda ribuan warga rusak. 

Tak ketinggalan, sepeda motor dan mobil milik warga harus terendam banjir dan banyak yang tidak sempat terselamatkan.

Kini usai banjir telah surut, para warga terdampak banjir di Demak pun menyerbu sejumlah bengkel sepeda motor untuk memperbaiki kendaraannya. 

Kondisi tersebut terlihat di sebuah bengkel AC Sumber Rejeki, Desa Karanganyar, Demak.

Puluhan motor tersebut bergantian untuk diperbaiki mekanik bengkel CM Jaya Kudus, yang terjun langsung atas permintaan masyarakat terdampak banjir. 

Sejak dibuka Sabtu (17/2) hingga Senin (19/2), ratusan motor antre di bengkel dadakan yang berlokasi persis di ruas Pantura Demak-Kudus.

“Banyaknya permintaan masyarakat yang mengeluhkan kendaraannya rusak akibat banjir, akhirnya kami membuka bengkel dadakan di sekitar wilayah yang sempat banjir selama sepekan terakhir,” ujar Hadi Santoso, servis advisor CM Jaya Kudus, Senin (19/2).

Menurut Hadi, pihaknya membuka layanan bengkel dengan menempati bengkel AC milik pelanggannya. Hal itu terpaksa dilakukan, karena ingin memfokuskan agar lokasinya lebih dekat dan memberikan kemudahan masyarakat sekitar terdampak banjir.

Hadi mengaku sempat kualahan melayani perbaikan sepeda motor yang rusak dari para warga korban banjir. Sebab karena kondisi keterbatasan mekanik danproses  perbaikan motor terendam banjir membutuhkan waktu yang lama.

“Untuk proses pengerjaan ini membutuhkan waktu sekitar dua jam. Karena kerusakan bermacam-macam, untuk matic biasanya dibagian CVVTI. Knalpot juga kemasukan air semua, jadi kebanyakan ada lumpur yang masuk di sela-sela motor,” terangnya.

Sedangkan untuk biaya jasa perbaikan, Hadi menawarkan program servis hemat. Dengan membayar Rp 110 ribu, pemilik motor dapat perbaikan servis motor dan ganti oli. 

Biaya tersebut sangat murah jika dibandingkan dengan harga normalnya yang mencapai Rp 194 ribu.

“Untuk harga normal biaya servis plus ganti oli sekitar Rp 194 ribu, ini lebih murah. Tujuannya untuk bakti sosial juga terhadap masyarakat terdampak,” jelasnya.

Ramainya jasa bengkel motor pasca banjir juga terjadi di Bengkel Al Kahfi di Desa Mlati Kidul Kudus. Bengkel milik SMK Bhakti Kudus tersebut juga sempat diserbu para pemilik sepeda motor yang rusak.

Penuturan Susanto Wijoyo selaku kepala bengkel dan Guru Pengajar Teknik Otomotif di  SMK Bhakti Kudus, Susanto Wijoyo mengaku, proses perbaikan sepeda motor yang rusak akibat terendam banjir memang cukup rumit.

Ia menjelaskan tahap perbaikan, diantaranya harus melepas knalpot dan filter udara dibersihkan serta dikeringkan. Jika kerusakan filter udara parah, maka bisa diganti baru. Langkah selanjutnya yakni membersihkan karburator atau trootle body.

Kemudian membersihkan socket- socket kelistrikan, busi dan membersihkan ruang bakar menggunakan cleaner. Tak ketinggalan, magnit dan spool juga harus dibersihkan.

“Yang terakhir, ganti oli mesin ataupu oli transmisi jika itu matic. Dan penggantian sebaiknya pakai oli bekas di ulang-ulang dulu sampai tidak ada kandungan air yang ditandai warna oli keluar hitam tidak boleh putih susu,” tambahnya.

Sementara itu, salah satu warga Desa Karanganyar, Adi Nugroho mengaku memperbaiki kendaraannya yang terendam akibat banjir di Karanganyar Demak, sejak Kamis (8/2) lalu.

“Bagian mesin motor Honda Beat saya sempat kemasukan lumpur hingga kondisinya berkarat dan motor macet serta tidak bisa dipakai sama sekali,” tukasnya.