Banjir Menggenang Solo - Sukoharjo, 1500 warga Terdampak

Sebagian kota Solo dan Sukoharjo tergenang banjir, akibat hujan deras yang mengguyur sejak Kamis (16/2/2023) siang. Ribuan warga terdampak banjir dan sempat mengungsi.


Di Sukoharjo terdata ada sekira 1500 warga yang rumahnya terendam, berada di lima desa yang ada di kecamatan Grogol.

Camat Grogol, Sukoharjo, Herdis Kurnia Wijaya mengatakan saat ini masih dilakukan siaga bencana di sejumlah titik rawan yakni di desa Kadokan, Telukan, Grogol, Kwarasan dan Madegondo. Sedangkan desa Cemani air belum masuk rumah namun tetap diwaspadai.

"Sejumlah wilayah di Grogol terendam banjir. terkait kondisi keseluruhan di Kecamatan Grogol belum bisa dipastikan karena masih melakukan evakuasi. Data sementara ada 1500 an warga yang rumahnya terendam," Kata Herdis.

Sementara itu Early Warning System (EWS) atau sistem peringatan dini banjir di Dukuh Telukan RT 001/RW 006 Desa Telukan, Kecamatan Grogol tidak berfungsi. Perusahaan Umum Jasa Tirta/1 menyebut alat tersebut tidak berfungsi karena kehabisan baterai. 

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo mengatakan pihaknya sudah mengecek EWS di Telukan. Menurutnya kondisi saat ini masih mati dan tidak berfungsi.

Ari mengatakan Kabupaten Sukoharjo memiliki sejumlah lima EWS. Di antaranya berada di Dam Colo, Serenan, Bacem (Telukan), Samin dan Laban. Saat ini kondisi kerusakan EWS  masih dalam pengecekan.

Sementara itu untuk wilayah kota Solo, banjir terjadi di sejumlah wilayah yang dekat dengan sungai atau anak sungai di Kecamatan Jebres dan Kecamatan Pasar Kliwon.

Di Sangkrah, Pasar Kliwon banjir merendam sekitar 200 rumah di wilayah tersebut dengan ketinggian air mencapai 50-150 cm.

Lurah Sudiroprajan, Asthywiana Swastiyani Leo, menjelaskan wilayah yang terendam banjir di RW 006 dan RW 007. Ketinggian air sampai lutut orang dewasa.

Lurah Jagalan Irjanto Yudha Andika menjelaskan wilayah yang terendam banjir ada empat wilayah RW, yakni RW 005, RW 014, RW 015, dan sebagian RW 013.

Diketahui ketinggian muka air Bengawan Solo di pantauan Jurug, pada pukul 19.00 WIB mencapai 9,03meter dengan status siaga merah. Dengan curah hujan merata di sejumlah daerah ketinggian air tersebut dimungkinkan akan terus bertambah.