11 Ribu Warga Kabupaten Pekalongan Terdampak Banjir

Bencana banjir di Kabupaten Pekalongan mengakibatkan 147 warga mengungsi.


Ribuan rumah terdampak curah hujan yang tinggi sejak Sabtu (5/2) hingga Senin (7/2). 

Hal itu disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan, Budi Rahardjo.

"Banjir melanda di tiga kecamatan dan 15 desa," katanya, Senin (7/2).

Ia menyebut banjir menerjang 2.636 rumah. Total 3.252 KK yang terdiri atas 11.079 jiwa yang terdampak banjir.

Budi merinci di kecamatan Sragi,  banjir melanda tiga desa yaitu desa Purwodadi melanda 300 rumah, 300 KK dan 1.500 jiwa. 

Lalu, Desa Gebangkerep mendampak 372 Rumah, 372 KK,dan 1.588 jiwa. Kemudian, desa Bulakpelem berdampak pada 150 rumah, 150 KK dan 626 jiwa.

Di kecamatan Tirto, berdampak di desa Pacar melanda 227 rumah, 318 KK, dan 954 jiwa. Kemudian, banjir di desa Pandanarum melanda 15 rumah, 20 KK, dan 55  jiwa. 

Untuk, Desa Samborejo berdampak pada 60 rumah, 70 KK, dan 210 jiwa. Kemudian, Desa Karangjompo, b erdampak 420 rumah, 420 KK dan 1.900 jiwa. 

Banjir di Desa Tegaldowo  berdampak pada 215 rumah, 265 KK, 1.105 jiwa. Kemudian,  Desa Tanjung berdampak 20 rumah, 25 KK, 125 jiwa. 

"Lalu, untuk Kecamatan Siwalan berdampak pada Desa Tengengwetan 549 rumah, 644 KK, dan 2.009 jiwa. Lalu Desa Pait berdampak 85 rumah, 85 KK dan, 258 jiwa," jelasnya.

Budi menambahkan banjir di desa Depok berdampak pada 121 rumah, 136 KK, dan 367 jiwa. Kemudian,  kejadian di Desa Blacana terdampak pada 30 rmh, 40 KK, dan 100 jiwa.

Banjir juga melanda Desa Yosorejo yang berdampak 20 rmh, 30 KK, dan 40 jiwa. Lalu Desa Wonosari, terdampak 52 rmh, 77 KK, dan 243 jiwa.

"Ketinggian air 20-90 cm. Untuk pengungsi berada di  SD Purwodadi Sragi sebanyak 50 jiwa. Lalu  Masjid Purwodadi Sragi 37 jiwa dan MI Purwodadi Sragi 60 jiwa," jelasnya.

Untuk kerusakan adalah Jembatan Glotak Desa Blimbingwuluh, Kecamatan Siwalan. Data itu masih berkembang karena bersifat dinamis.