- Pemkot Usulkan Dua Raperda untuk Digodok DPRD Kota Semarang
- Delapan Kecamatan Masuk Program Corporate Farming
- Pj Gubernur Ajak Warga Jateng Berikan Penghargaan yang Tulus kepada Kaum Ibu
Baca Juga
Bencana banjir yang kini melanda ribuan pemukiman di sejumlah kecamatan di Kabupaten Kudus, memaksa warga harus segera diungsikan ke lokasi pengungsian sementara.
Langkah ini dilakukan, menyusul banjir makin tinggi dan masuk ke dalam rumah penduduk. Seperti halnya di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, aparat gabungan dari Samapta Polres Kudus, Kantor Kecamatan Jati serta petugas BPBD Kudus, bahu membahu mengevakuasi warga.
Selanjutnya, mereka ditempatkan di posko pengungsian di Balai Desa Jati Wetan. Banjir kali ini terjadi akibat intensitas hujan yang cukup tinggi sejak Senin (11/3) hingga Kamis petang (14/3).
Dari keterangan resmi yang diterima RMOLjateng, Kamis petang (14/3), terpantau sebanyak 11 warga mengungsi di lokasi pengungsian Balai Desa Jati Wetan. Warga tersebut berasal dari Dukuh Tanggulangin, Desa Jati Wetan yang kebanjiran.
Belasan pengungsi yang tinggal di Balai Desa Jati Wetan, merupakan warga dari RT 4 RW 3 dan warga RT 5 RW 3. Hingga berita ini ditulis, aparat gabungan masih melakukan evakuasi warga terdampak banjir di Desa Jati Wetan.
Dari laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus, genangan banjir di Desa Jati Wetan bervariasi hingga 30 sentimeter. Di desa setempat ada 60 keluarga yang terdampak banjir.
Sementara itu, Satuan Samapta Polres Kudus juga bergerak cepat mengevakuasi warga Dukuh Goleng, Desa Pasuruhan Lor, Kecamatan Jati yang terdampak banjir.
“Kami mendapat informasi adanya warga yang membutuhkan pertolongan, personel langsung bergerak mengevakuasi warga yang terdampak banjir menuju ke tempat yang lebih aman,” ujar Kasat Samapta Polres Kudus, AKP Ngatmin.
Menggunakan truk Dalmas, personel Samapta Polres Kudus mengevakuasi warga di sejumlah desa terdampak banjir. Selain iktu, polisi juga menyiagakan truk Dalmas di lokasi banjir untuk mobilitas warga.
“Kami menyiagakan truk Dalmas di lokasi untuk mobilisasi warga yang akan beraktifitas bekerja dan sekolah. Kami mengimbau warga yang masih bertahan di rumah untuk berhati-hati dan waspada. Ketika genangan air semakin tinggi, diharapkan segera mengungsi ke tempat yang lebih aman,” terangnya.
- Revisi Undang-Undang Pemda, Kemendukbangga Temukenali Paradigma Baru
- Pemkot Semarang Berlakukan WFH 50 Persen bagi Semua Pegawai Pemkot
- Peringati Hari Lingkungan Hidup se-Dunia, Wabup Wonosobo Tanam Teh di Tambi Kejajar