Pemkot Semarang Berlakukan WFH 50 Persen bagi Semua Pegawai Pemkot

Pemerintah Kota Semarang menerapkan aturan work from home (WFH) bagi semua pegawai Pemkot usai perubahan Peraturan Walikota (Perwal) ditetapkan.


Hal ini dilakukan karena pada minggu ini Kota Semarang masih masuk dalam PPKM Level 3 yang dikeluarkan melalui Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) yang turun pada Senin (28/2) malam.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menegaskan Perwal terbaru dibuat untuk menekan kasus Covid-19 di Kota Semarang terutama Dilingkungan perkantoran. Untuk itu aturan WFH 50 persen diberlakukan bagi pegawai di lingkungan Pemkot Semarang.

"Perwal aturannya mungkin hampir sama. Yang berbeda kita buat ASN Pemkot Semarang 50 persen bekerja dari rumah (WFH), sianya di kantor," kata Hendi, sapaannya, kepada RMOLJateng, Selasa (1/3).

Terkait dengan pembelajaran tatap muka (PTM) yang sudah sepekan digelar kembali, Hendi menyebut masih dalam taraf terkendali. 

Meski demikian, Hendi tak memungkiri ada beberapa sekolah yang harus ditutup sementara karena ada siswa yang terpapar Covid-19.

"Sejauh ini masih terkendali, ada dua sampai tiga sekolah yang harus ditutup sementara karena setelah dilakukan evaluasi, hasil PCR siswa banyak temuan terkonfirmasi positif Covid-19," ungkapnya.

Meski ditemukan beberapa kasus Covid-19 disekolah, namun pihaknya belum berencana untuk menghentikan PTM. 

Hendi juga menyebut jika jumlah kasus Covid-19 pada awal Maret ini menurun cukup drastis yakni sekitar 500 kasus. Hal ini berbeda dengan minggu lalu yang kasusnya mencapai 1.100 kasus.

"Harapan kita terus turun, nasional juga turun angkanya. Sesuai analisis teman-teman Dinkes, awal Maret ini akan turun dan puncaknya pada akhir Februari lalu. Harapan kita tren penurunan ini bisa terjaga," paparnya.

Namun meskipun kasus menurun, tapi tidak dipungkiri jika angka kematian akibat Covid-19 terbilang cukup tinggi. Penyebab utamanya yakni masih banyak warga yang terpapar belum mendapat vaksin lengkap dan sisanya memiliki komorbid dan lansia meski sudah mendapat booster.

Hendi meminta kepada masyarakat Kota Semarang untuk mengikuti vaksinasi baik dosis pertama, kedua hingga booster. Selain itu, ia juga menghimbau agar pada lansia untuk tidak banyak melakukan aktivitas diluar rumah jika tidak mendesak, dan juga tetap menerapkan protokol kesehatan saat berada diluar rumah.

"Penanganan Covid-19 ini perlu kerja bersama, dengan pengalaman ini harapannya bisa dilewati dengan baik," jelasnya.

Meski masih masuk dalam level 3, namun Hendi menilai pertumbuhan ekonomi Semarang tidak mengalami penurunan yang drastis. Bahkan Walikota Semarang ini menargetkan pada tahun ini pertumbuhan ekonomi Semarang bisa melejit.

"Kalau penurunan ekonomi belum ada, kemarin ada pengusaha yang komplain. Kok harus tutup jam 21.00, padahal PKL dan resto boleh pukul 22.00. Tapi ya gimana aturan Inmendagri kan begitu, kita sesuaikan saja," tandasnya.