- Jelang Ramadan, Warga Banyubiru Serbu Pengobatan Gratis
- Bupati Juliyatmono : Minat Baca Kini Tergerus Kecanggihan Teknologi
- Polres Karanganyar Mutasi Pejabat, Salah Satunya Kapolsek Jumapolo
Baca Juga
Bank Daerah Karanganyar Karanganyar terus berinovasi untuk melakukan inovasi dalam pengembangan bisnisnya. Salah satunya Bank milik Pemkab Karanganyar ini akan menjual saham kepada Bumdes se Kabupaten Karanganyar dengan nilai Rp 250.000 per lembar.
Penjualan saham tersebut bertujuan untuk mengajak partisipasi desa untuk membantu membesarkan bank daerah Karangnyar (BDK) dengan ikutBDK melalui penyertaan modal secara langsung melalui kepemilikan saham.
"Wacana penjualan saham tersebut sudah mendekati final, namun secara teknis masih menunggu petunjuk Bupati Karanganyar," papar Direktur utama BDK, Haryono, Selasa (16/3).
Sementara untuk konsep penjualan saham ini pada prinsipnya mengajak BumDes untuk terlibat langsung dalam penyertaan modal terhadap BDK.
Potensi dana dari pihak ketiga ini, lanjut Haryono bisa dijaring dari konsep kerjama tersebut sekitar Rp 16 miliar dengan asumsi per desa menanam saham sebesar Rp 100 juta. Di wilayah Karanganyar diperkirakan di Kabupaten Karanganyar ada 160 desa.
"Nantinya dalam penyertaan modal tersebut tentunya akan diberikan deviden ke setiap desa. Ini kan banknya wong Karanganyar sehingga juga kembali untuk warga Karanganyar juga,†lanjutnya.
Disamping itu, BDK siap kerjasama skala makro dengan desa yakni program pengelolaan keuangan dana desa dan ADD yang besarannya mencapai Rp 130 miliar per tahun.
"Sehingga diproyeksikan akan terjadi simbiosis mutualisme yang menguntungkan," lanjutnya.
Jenis kerjasama yang ditawarkan seperti paket talangan gaji perangkat desa serta pembangunan desa. Dengan paket kerjasama tersebut peran BDK bisa berfungsi sebagai bank garansi untuk pembiayaan proyek desa.
"Sebagai contoh saja jika desa mau membangun tapi belum ada dana maka BDK siap cover pembiayaannya. mekanisme pencairan DD arsu ADD bertahap sehingga saat belum cair BDK siap menalangi kebutuhan pendanaan pembangunan desa. Kelak jika DD atau ADD sudah cair maka desa tinggal membayar ke BDK,†pungkasnya.
- Hebohnya Vaksinasi Covid-19 SMK di Kota Pekalongan, Dua Guru Pegangi Satu Siswi
- Fungsi Pompa Air di Kawasan Johar Kota Semarang Diklaim Sudah Optimal
- Menunggang Kuda, Bupati Karanganyar Berkostum RM Said Ikuti Pawai HUT ke-77 RI