Pemerintah Kota Surakarta menyalurkan anggaran sebesar Rp14 miliar untuk revitalisasi sejumlah titik di Keraton Solo. Dua titik yang akan direlokasi adalah Masjid Agung Surakarta dan Siti Hinggil selatan.
- Dinparta Demak Gelar Sosialisasi Sapta Pesona
- Batik Ibu Dwi, Lestarikan Warisan Budaya Demak
- Menguak Misteri Hubungan Kerajaan Demak dan Pasai dalam Kejayaan Demak
Baca Juga
Hal itu terungkap saat dilakukan penandatanganan kesepakatan antara Keraton Surakarta yang diwakili Lembaga Dewan Adat (LDA) dengan Pemkot Surakarta soal revitalisasi Masjid Gede Surakarta dan Siti Hinggil selatan.
Pihak Keraton Surakarta yang diwakili Lembaga Dewan Adat (LDA) melalui GKR Wandansari Koesmoertiyah sementara dari Pemkot Solo diwakili oleh Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Surakarta Agus Hariyadi
"Masjid Agung Surakarta dan Sitihinggil masuk daftar penerima dana hibah dari Uni Emirat Arab (UEA)," jelas Agus Hariyadi, Senin (12/8).
Agus menyebut anggaran tersebut untuk penguatan stuktur Masjid Agung Surakarta yang mulai lapuk dimakan usia. Termasuk untuk perbaikan kamar mandi dan tempat wudhu masjid. Dan perbaika Siti Hinggil selatan yang mulai rusak.
"Kita lihat Masjid Agung itu mulai rusak. Banyak bagian saka guru yang berlubang (keropos) karena dimakan rayap," lanjutnya.
Sementara untuk Siti Hinggil, pihaknya harus mensinkronkan dengan yang telah dikerjakan Kementerian PUPR.
"Kita diberi lokasi untuk penataan landscape di Siti Inggil, nantinya kita akan pasang paving di sana," ujar Agus.
Untuk pengerjaan akan dilakukan setelah selesai Sekaten yang rencananya berlangsung pada 23 Agustus-22 September 2024. Pengerjaan ini berkontrak sampai dengan Desember 2024.
Ketua LDA Keraton Surakarta GKR Wandansari Koesmoertiyah atau yang akrab disapa Gusti Moeng memberikan apresiasi terkait penguatan struktur masjid dan bangunan Sitihinggil Kraton Solo.
"Kedepannya kita berharap (revitalisasi) juga menyentuh bagian Sanggabuana yang ada di kawasan dalam keraton. Kan Sanggabuana itu kan ikon Kota Solo dan keraton. Kerusakannya nyata, dan harus segera direvitalisasi," ucap Gusti Moeng.
Gusti Moeng juga sampaikan pemindahan kandang kerbau bule akan dilakukan sesegera mungkin. Yang mana kebo bule tersebut juga sudah memiliki kandang baru.
"Kan sudah dibikinkan kandang. Nanti di situ juga dikembalikan fungsinya, supaya bersih dan dapat digunakan sebagaimana mestinya dan tidak dijadikan kandang kebo," pungkas Gusti Moeng.
- KPU Solo Gelar Debat Publik Pilkada Putaran Kedua
- Dinparta Demak Gelar Sosialisasi Sapta Pesona
- Batik Ibu Dwi, Lestarikan Warisan Budaya Demak